Mengapa Ada Orang Shalat Tapi Suka Berbohong?

4375

Level Keempat, Orang yang bukan saja mendirikan sholat dan sholatnya mampu mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar, tapi sholat sudah menjadi tiang agama (Islam). Kalau sholatnya rusak, maka rusaklah agamanya. Karena itu sholat merupakan ibadah yang akan pertama kali dihisab (dihitung) di akhirat.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِك

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula,” (HR. Abu Daud, Ahmad, Hakim, Baihaqi).

Kelompok orang yang sholat seperti ini masuk dalam golongan shalat adalah tiang agama:

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.

اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ

“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan shalat, maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama,” (HR. Bukhari Muslim).

Level Kelima, level ini sebenarnya tidak untuk disampaikan karena jika disalah gunakan bisa menimbulkan gejolak spiritual. Tapi untuk pencerahan dan pengetahuan, silahkan saja dimaknai dan didiskusikan sebagai pengetahuan.

Pada level ini, orang selalu menjaga agamanya dengan selalu berbuat baik bagi alam semesta dan segala isinya. Semesta dan segala isinya adalah pancaran Ilahi. Dia adalah DIA yang ditakdir ada di dunia. Apapun yang dilakukannya adalah cara untuk selalu mengingat Tuhan. Hingga jika sudah sampai pada level ini, proses maunggaling kawula Gusti terjadi. Sholat hanya persoalan syari’at, bukan ma’riqfat.

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan  selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku,” (QS. Toha: 14).

Wallahu A’lam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here