Yerusalem, Muslim Obsession – Masjid Al-Aqsha akan tetap ditutup sampai setelah perayaan Idul Fitri, menyusul keputusan dari Dewan Wakaf Islam pada Senin (19/5/2020) di tengah wabah coronavirus.
Anggota dewan Mahdi Abdelhadi mengatakan semua masalah yang berkaitan dengan pembukaan masjid telah dibahas, tetapi otoritas mendukung keputusan sebelumnya untuk tetap menutupnya.
Ada pengecualian untuk staf wakaf, yang terus berdoa di masjid paling suci ketiga dalam Islam tersebut.
“Masjid-masjid di Makkah, Madinah, Al-Azhar, Amman dan masjid-masjid lainnya juga telah ditutup karena alasan yang sama, yang merupakan perlindungan kesehatan para jamaah,” katanya kepada Arab News.
Dewan meminta departemen wakaf Yordania untuk melakukan apa yang diperlukan dalam hal pencegahan kesehatan untuk mempersiapkan masjid dan fasilitas lainnya dalam situs Haram Al-Sharif agar terbuka ketika kondisi terkunci memungkinkan.
Wasfi Kailani, direktur Royal Hashemite Fund untuk Pemulihan Al-Aqsa, mengatakan bahwa otoritas wakaf tidak memiliki alat untuk mengatur jamaah jika mereka kembali.
Para pejabat khawatir mereka tidak akan bisa mengendalikan mereka yang datang jika masjid dibuka kembali dan masuknya akan mencegah jarak fisik, yang merupakan langkah penting dalam perang melawan penyebaran virus.
Keputusan dewan untuk menutup masjid bertepatan dengan upaya baru oleh Yahudi untuk memulai kembali kunjungan mereka yang tidak disetujui ke masjid.
Yehuda Etzion dan Arnon Segal telah mengajukan petisi bagi orang Yahudi untuk mengakses situs tersebut, namun ditolak sejak kuncian dimulai.
Mereka berpendapat bahwa mencegah orang Yahudi dari pergi ke situs sementara umat Islam diizinkan adalah tidak konstitusional.
Sumber-sumber wakaf mengatakan bahwa jika ada perubahan atau jika polisi Israel mengizinkan orang Yahudi masuk dari Gerbang Moghrabi, yang berada di bawah kendali polisi Israel, maka para jamaah Muslim juga akan melakukan hal yang sama.
