Masjid Digerebek Polisi Jerman, Presiden Turki Bereaksi Keras

693
Polisi Jerman melakukan penggerebekan di Masjid Mevlana di Berlin, Rabu (21/10/2020). (Foto: dailysabah/EPA Photo)

Muslim Obsession – Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Jumat (23/10/2020) malam, bereaksi keras terhadap petugas kepolisian Jerman yang melakukan penggerebekan sebuah masjid di Berlin.

Erdoğan mengungkapkan kekesalannya lewat cuitan di Twitter. Ia mengatakan, penggerebekan dilakukan karena dipupuk oleh sentimen rasisme dan anti-Islam.

“Saya mengutuk keras penggerebekan polisi di Masjid Mevlana di Berlin selama jam shalat subuh, yang jelas diumpankan oleh kebijakan rasisme dan anti-Islam, yang membawa Eropa lebih dekat ke kegelapan. Abad Pertengahan, dan sepenuhnya mengabaikan kebebasan berkeyakinan.”

Menurutnya, Eropa yang telah disebut sebagai tempat lahir demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan selama bertahun-tahun, sayangnya telah berubah menjadi struktur yang melawan perbedaannya saat ini.

“Kami percaya bahwa tidak ada pembenaran yang dapat menjadi dasar untuk pelanggaran brutal terhadap sebuah kuil suci,” kata Erdogan. Turki telah mengutuk kebijakan rasisme, xenofobia dan anti-Islam di setiap bagian dunia.

Dilaporkan Daily Sabah, sejumlah oknum polisi Jerman pada hari Rabu menyerbu Masjid Mevlana dan beberapa bangunan lain di Berlin sebagai bagian dari penyelidikan penipuan subsidi virus korona, penyiar publik Turki berbahasa Jerman TRT Deutsch melaporkan pada hari Kamis.

Masjid tersebut menolak tuduhan tersebut pada hari yang sama dan mengkritik bagaimana polisi melakukan penggeledahan. Sekitar 150 petugas bertopeng balaclavas dan memakai sepatu bot menyerbu gedung berkarpet selama Shalat Subuh.

Polisi menyita 7.000 euro ($ 8.200) tunai, berbagai pembawa data, komputer dan file, kata jaksa penuntut umum di Twitter, Rabu. Pencarian ditujukan terhadap tiga tersangka, yang mengajukan permohonan bantuan virus korona segera dengan cara yang diduga tidak dapat dibenarkan.

Wartawan Jerman Fabian Goldmann mengkritik insiden itu di Twitter dengan mengatakan bahwa ada 10 kali lebih banyak petugas yang terlibat dalam pencarian masjid seharga 70.000 euro daripada pencarian dalam skandal penipuan pajak CumEx senilai 55 miliar euro dimana hanya 15 petugas polisi yang terlibat.

Masjid tersebut menolak tuduhan penipuan, dengan mengatakan pertanyaan terbuka tentang aplikasi tersebut bisa dengan cepat diklarifikasi dengan “hanya bertanya.” Namun, tidak ada permintaan seperti itu yang diajukan, kata dewan direksi masjid. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here