Ma’ruf Amin: Sistem Khilafah Tidak Cocok untuk Indonesia

867
KH Ma'ruf Amin, selaku Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
KH Ma'ruf Amin, selaku Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Semarang, Muslim Obsession – KH Ma’ruf Amin menilai sistem ketatanegaraan khilafah tidak cocok diterapkan di Indonesia.

“Sistem khilafah itu bagus dan Islami, tetapi sistem lain yang ditetapkan di negara-negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim juga bagus dan Islami. Akan tetapi sistem khilafah tidak cocok di Indonesia,” kata Ma’ruf saat acara halal bi halal dan silaturahmi dengan para kiai, cendekiawan, dan tokoh Jawa Tengah di Hotel Crown Semarang, Rabu (19/6).

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menuturkan, sistem ketatanegaraan khilafah yang sempat digulirkan untuk menggantikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejatinya tertolak secara sistemik, karena mencederai kesepakatan yang diambil oleh para pendiri negara Indonesia.

“Jadi di sini jangan dipaksakan untuk menggantikan NKRI, karya kesepakatan para pendiri negara ini di dalamnya juga terdapat para ulama waktu itu,” ujarnya seperti dilansir dari NU Online.

Para ulama, khususnya ulama NU dikatakan Ma’ruf senantiasa terpanggil untuk mempertahankan NKRI, karena hal ini merupakan amanat ulama yang harus dilaksanakan yang di kemudian hari secara simpel disebut dengan NKRI harga mati.

“Sikap ini, sering disalahpahami mereka dengan mengatakan NU menganggap khilafah itu jelek, maka tidak perlu diterapkan di Indonesia. Padahal tidak demikian, hanya saja adanya anggapan bahwa sistem khilafah itu baik maka harus diterapkan, ini tidak benar,” tuturnya.

Ma’ruf menjelaskan, tertolaknya sistem khilafah tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara muslim. Seperti, Saudi Arabia dan Yordania lebih memilih kerajaan, Kuwait, Qatar, dan Emirat Arab menggunakan ke-emiran.

Selanjutnya negara Turki dan Mesir (Republik), Pakistan dan Iran (Republik Islam) dan sebagainya. Dengan tidak menetapkan sistem khilafah mereka bagus dan islami. Sedangkan NKRI juga tidak kalah bagus dan islami.

“Bahkan, Islam di Indonesia saat ini dirasakan paling pas di tengah pertarungan dan benturan ideologi global. Islam moderat yang kini dipopulerkan dengan sebutan Islam Nusantara memiiki daya survive yang tinggi,” pungkasnya. (Way)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here