Muslim Obsession – Saat kerabat atau teman kita meninggal dunia, dengan segera kita menyampaikan doa sembari menulis, “semoga khusnul khatimah”.
Lalu, teman kita yang lain langsung mengoreksi dengan mengatakan bahwa yang benar adalah husnul khatimah bukan khusnul khatimah. Benarkah demikian?
Sebelum membahas soal tulisan yang benar, sebaiknya kita bahas bersama-sama apa yang dimaksud husnul khatimah.
Makna Husnul Khatimah
Ustadz Khalid Basalamah, melalui ceramahnya mengatakan bahwa asal usul husnul khatimah merupakan bahasa Arab yang bermakna Husnu itu kebaikan dan Khatimah itu penutupan.
Maka, boleh diartikan husnul khatimah artinya penutup yang baik. Kebalikan dari su’ul khatimah. Dan semua Muslim tentu menginginkan akhir hidup yang baik.
Ustadz Khalid lebih lanjut menjelaskan bahwa husnul khatimah ini tidak bisa dilihat secara fisik. Melainkan bisa kita lihat dari sabda Nabi Muhammad.
“Allah akan menutup hidup seorang hamba dengan apa yang merupakan menjadi kebiasaannya.”
Jadi jika seseorang itu memiliki kebiasaan baik, maka Insya Allah ia memiliki akhir hidup yang baik dan sebaliknya.
Namun meski demikian, sependapat dengan Ustadz Khalid, Buya Yahya dalam ceramahnya menambahkan bahwa tiada seorang pun yang mengetahui akan hal itu.
“Karena Allah Maha membolak-balikkan hati seseorang,” ujar Buya.
Jika memang tidak satu pun yang tahu akhir hidup seseorang, kata Buya, maka tidak ada alasan bagi kita untuk sombong dan berbangga diri.
Penulisan yang Benar
Dilansir situs resmi NU Online, dalam bahasa Arab ditulis dengan حسن الخاتمة. Huruf ح ditulis h. Sehingga tulisan حسن الخاتمة dibaca dalam latin: husnul khatimah, yang artinya, akhir yang baik.
Adapun kalimat خسن الخاتمة yang dalam latin ditulis Khusnul khatimah artinya adalah akhir yang hina. Ini merujuk pada Ibnul A’robi saat mengartikan akhsana ar-Rajulu_(أخسن الرجل) yang maknanya, terhina setelah perkasa.
Wallahu A’lam bish Shawab..
