Malahayati, Laksamana Muslimah Pertama di Dunia

Malahayati, Laksamana Muslimah Pertama di Dunia

Muslim Obsession - Muslimah pun bisa menorehkan sejarah dan prestasi. Mulai dari sains hingga seni rupa bahkan olahraga ekstrim, dan faktanya selalu ada 'wanita pertama' dalam segala hal.

Salah satunya ialah Aceh. Sosok Keumalahayati atau yang lebih dikenal sebagai Malahayati, adalah laksamana dan komandan wanita Muslimah pertama di dunia.

Kisah dan prestasinya lebih dari sekadar mengesankan. Dia sosok pemberani, terhormat, sukses dan mengagumkan. Tidak hanya perempuan, Malahayati adalah teladan dan inspirasi bagi semua orang.

Malahayati hidup pada periode Kesultanan Aceh selama abad ke-15 dan 16. Dia adalah keturunan dari pendiri Kesultanan Aceh Darussalam.

Bahkan, salah satu pendirinya adalah kakek buyutnya Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah. Ayah dan kakeknya adalah kedua laksamana yang sangat dihormati.

Malahayati pun tertarik dengan pekerjaan luar biasa yang digenapi ayahnya dan memutuskan untuk masuk Akademi Militer, setelah lulus dari Ma'had Baitul Maqdis.

Di sanalah dia mendapatkan pendidikan di Departemen Angkatan Laut dan Angkatan Darat. Setelah lulus dia menikahi cinta sejatinya, yakni seorang kandidat perwira Angkatan Laut.

Sayangnya, dia terbunuh selama Perang Teluk Haru melawan pasukan Portugis. Sebab itu, Malahayati bersumpah akan membalas dendam untuk suaminya, dengan bertekad untuk melanjutkan perjuangan suaminya.

Untuk itu, dia meminta Sultan membentuk armada dari para janda Aceh. Setelah disetujui, armada itu diberi nama ‘Inong Bale Armada’ dan Malahayati diangkat sebagai Laksamana Pertama.

Dia memimpin banyak pertempuran yang berbeda melawan Belanda dan Portugis. Pada tahun 1599 komandan Belanda Cornelis de Houtman dan saudaranya Frederick de Houtman mengunjungi Sultan untuk membangun hubungan perdagangan.

Mereka disambut dengan damai. Tetapi saat itu Cornelis membawa seorang Portugis sebagai penerjemah, yang mana dianggap sebagai penghinaan terhadap Sultan.

Tidak terhitung pertempuran sengit yang dipimpin oleh Malahayati. Pada akhirnya, dia pun berhasil mengalahkan Belanda, membunuh Cornelis dan memenjarakan saudaranya selama dua tahun.

Pada tahun 1600 Paulus van Caerden, yang memimpin Angkatan Laut Belanda merampok sebuah kapal dagang lada Aceh dan menenggelamkannya. Setahun kemudian Admiral Jacob van Neck dan teman-temannya memperkenalkan diri sebagai pedagang untuk membeli lada.

Tetapi setelah Malahayati mengetahui bahwa mereka adalah orang Belanda, mereka pun ditangkap sebagai kompensasi atas perbuatan sebelumnya.

Lalu, setelah beberapa bulan, Maurits van Oranje memerintahkan dua utusan, Laksamana Laurens Bicker dan Gerard de Roy, untuk mengambil surat permintaan maaf diplomatik dan beberapa hadiah untuk Kekaisaran Aceh.

Akhirnya, Malahayati dan para utusan membuat sebuah perjanjian. Malahayati juga ikut terlibat ketika Inggris memasuki Selat Malaka. Bersama Ratu Elizabeth ia bernegosiasi untuk sebuah perjanjian membuka rute Inggris ke Jawa.

Suatu kebetulan yang luar biasa, Malahayati meninggal karena terbunuh selama pertempuran melawan Portugis, sama seperti yang dialami suaminya.

Hingga kini nama Malahayati tetap dikenang. Nama sosok perempuan tangguh itu banyak digunakan untuk nama universitas, rumah sakit, jalan dan kota-kota di pulau Sumatera. Bahkan seri, "Laksamana Keumalahayati" sengaja dibuat untuk menghormati karya besarnya.

(Vina - Dikutip dari mvslim)



Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group