Mahasiswa Peraih IPK 3.94 UIN Ar-Raniry, Bohongi Orangtua untuk Kuliah

1955
Selamat Ariga

Kebohongan yang ia lakukan untuk kebaikan ternyata membuahkan hasil. Dirinya kemudian diterima di UIN Ar-Raniry melalui jalur undangan SPAN-PTKIN. Sebenarnya ada beberapa perguruan tinggi yang juga meluluskannya sebagai mahasiswa.

Namun ia memilih UIN, dikarenakan ingin tetap melanjutkan pendidikan yang berbasis agama. Sebelumnya ia merupakan santri di salah satu pondok pesantren di daerah tempat tinggalnya.

Di awal perkuliahan, lagi-lagi ia harus membohongi orangtua, bahwa beasiswa yang ia dapatkan belum keluar. Sehingga ia meminta biaya untuk kuliah pertama dari orang tuanya.

“Saya bohongi orangtua lagi. Saya bilang, beasiswa belum keluar. Jadi untuk biaya kuliah awal. Saya masih minta orangtua dulu. Ayah saya pun akhirnya mendukung. Membiayai untuk kuliah awal. Pokoknya jangan sampai putus asa,” katanya.

Melakukan kebohongan nyatanya tak bisa ia lakukan dalam jangka waktu yang lama. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan. Putra pasangan Abd Wahab As dan Siti Kurnia ini kemudian menjadi penyiar di salah satu radio swasta. Selain itu, ia juga menjadi guru Bimbingan Belajar (Bimbel) sekaligus guru les private di perumahan dosen.

Di tengah perjalanan kuliah di semester awal. Ia pun mendapatkan informasi beasiswa Bidikmisi. Niatnya agar mendapatkan beasiswa tersebut membuat dirinya berusaha tak hanya sebatas melengkapi persyaratan penerimaan beasiswa saja. Dalam waktu yang terbilang singkat, ia juga mengumpulkan sertifikat-sertifikat prestasi dan juga kegiatan, yang kemudian menjadi pertimbangan panitia penerima beasiswa.

“Pas ada info beasiswa Bidikmisi. Saya berusaha semaksimal mungkin. Saya enggak mau cuma ngumpulin berkas yang diminta saja. Karena orang lain pasti juga melakukan hal yang sama. Saya mau melakukan hal yang lebih dari orang lain. Hingga dalam waktu yang singkat, saya ikut banyak kegiatan untuk dapat sertifikatnya. Dan Alhamdulillah, saya akhirnya lulus beasiswa Bidikmisi. Nangis, sujud syukur lama sekali. Sampai orang liatin saya. Pokoknya waktu itu saya nggak pikir malu lagi,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here