Muslim Obsession – Di pekan terakhir Ramadhan, bau maamoul dan kue-kue mengepul dari rumah warga Palestina di Jalur Gaza.
Maamoul juga populer di Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dan Irak, adalah kue kue tradisional yang populer di wilayah tersebut, dan salah satu makanan manis utama yang disiapkan untuk perayaan Idul Fitri.
Samira Al-Burai, salah satu warga yang senang mempersiapkan maamoul bersama putra dan putrinya.
“Kami membawa bahan dasar beberapa hari sebelum membuat maamoul. Semua anggota keluarga, termasuk putra saya, akan berpartisipasi dalam pembuatannya. Saya belajar (cara) membuat kue dan maamoul dari ibu saya, lalu saya ajarkan kepada putri-putri saya agar tradisi ini terus berlanjut di hari-hari terakhir Ramadhan. Anak-anak saya terbiasa dengan bau kue pada saat seperti ini setiap tahun,” ujarnya, dilansir Arab News, Senin (10/5/2021).
Baca Juga: Intip Yuk, Khas Baju Lebaran dari 10 Negara di Dunia
Maamoul dan kue adalah salah satu bagian terpenting dari perayaan yang terkait dengan Idul Fitri, meskipun kondisi keras dihadapi oleh orang-orang Palestina.
Disiapkan dalam lingkaran, kue Idul Fitri diisi dengan kurma, sedangkan maamoul diisi dengan kurma atau kenari, pistachio dan kacang-kacangan, dan lapisan luarnya ditaburi gula putih yang dihancurkan.
Beberapa wanita mendapatkan uang selama Ramadhan dengan membuat dan menjual maamoul kepada orang lain.
Salwa Kabariti misalnya, wanita berusia 57 tahun itu dulunya membuat kue itu untuk keluarganya. Dengan berlalunya waktu dan setelah mereka mengalami masa-masa sulit, dia mulai memproduksi dalam jumlah yang lebih besar dan mulai menjual ke tetangga, teman, dan bahkan ke beberapa toko.
“Karena kondisi ekonomi kami yang memprihatinkan, saya mulai mencari sumber penghasilan. Karya ini menawarkan sumber yang bagus. Ini membantu saya dan keluarga saya untuk mengatasi krisis ekonomi kami,” kata Kabariti.
“Tidak ada Idul Fitri tanpa maamoul. Saya menyukainya dan akan terus membuatnya setiap Ramadhan selama saya memiliki kemampuan untuk melakukannya,” tambahnya.
Terlepas dari banyaknya toko roti yang menjual maamoul di Jalur Gaza, banyak wanita lebih memilih membuat sendiri di rumah untuk melestarikan suasana pesta di rumah mereka.