Lukisan Masjid Maroko Milik Angelina Jolie Terjual Rp164 Miliar

467

Jakarta, Muslim Obsession – Lukisan Menara Masjid Koutoubia, Maroko milik Angelina Jolie menjadi pembicaraan hangat karena mampu terjual dengan harga fantastis, yakni Rp 164 miliar.

Ia melelang lukisan bersejarah karya Winston Churchill dengan harga meroket. Awalnya, karya tersebut diprediksi bakal terjual Rp 47,7 miliar tapi meroket tajam karena muatan sejarah dalam lukisan tersebut.

Karya yang menampilkan pemandangan Maroko dari abad ke-12 saat matahari terbenam itu mengagumkan para kolektor. Lukisan dengan latar belakang Pegunungan Atlas adalah bagian dari sejarah politik dan industri Hollywood.

Dilansir dari berbagai sumber, lukisan itu menjadi satu-satunya karya yang diselesaikan mantan Perdana Menteri Inggris selama konflik di Perang Dunia ke-2 di tahun 1939 sampai 1945.

Winston Churchill menyelesaikan karya itu setelah Konferensi Casablanca di Januari 1943. Saat itu, Winston Churchill dan Presiden AS Franklin D Roosevelt membicarakan soal kekalahan Nazi Jerman.

Kedua pemimpin mengunjungi Maroko setelah konferensi agar Churchill dapat menunjukkan keindahan kota kepada Roosevelt. Kemudian, ia memberikan lukisan kepada pemimpin AS tersebut sebagai kenang-kenangan.

Sepeninggal Winston Churchill, lukisan itu diwariskan kepada putra Roosevelt pada 1945. Setelahnya, Angelina Jolie dan pasangannya Brad Pitt membeli di tahun 2011.

Pasangan itu pun berpisah pada 2016 dan menghabiskan bertahun-tahun dalam proses perceraian dan harta gono-gini. Termasuk pembagian koleksi seni keduanya.

Kepala Departemen Seni Inggris Modern di Balai Lelang Christie, Nick Orchard, mengatakan Franklin D Roosevelt mengaku terpesona oleh pemandangan Maroko dan menganggapnya luar biasa.

“Churchill dianggap bisa menangkap pemandangan luar biasa itu ke dalam lukisan yang indah dan menggugah. Ia memberikannya kepada pemimpin AS itu sebagai kenang-kenangan dari perjalanan tersebut,” ungkapnya.

“Cahaya di Maroko adalah sesuatu yang disukai Winston Churchill. Ada perubahan cahaya matahari dan cahaya bermain dalam pemandangan tersebut,” sambung Nick Orchard. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here