Luhut Ancam Amien Rais, Dahnil Siap Fasilitasi Debat

1139
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (Foto: Daulat.co)

Jakarta, Muslim Obsession – Perseteruan antara Amien Rais dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membuat ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berinisiatif untuk menyediakan panggung terbuka untuk kedua tokoh ini dalam berdebat secara cerdas.

Hal itu dilakukan Dahnil, lantaran Luhut melontarkan ancaman kepada Amien Rais terkait kritikannya soal sertifikat lahan oleh Presiden Joko Widodo.

“Pak Luhut seperti menteri spesialis pencari dosa. Saya kira tidak elokk bila kemudian kritik disampaikan oleh tokoh senior seperti Pak Amien Rais kemudian dijawab dengan ancaman. Bahkan kritik siapa saja kepada pemerintahan tidak pantas dijawab dengan ancaman,” ujarnya, saat dihubungi, Rabu (21/3/2018).

Seharusnya, kata Dahnil, kritikan Amien Rais tersebut lebih baik dijawab dengan bukti nyata, bukan malah dijawab dengan ancaman. Ia mengatakan Amien Rais konsisten memberikan kritikan keras kepada penguasa. Mulai dari pemerintahan Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, sampai SBY.

“Jadi Pak Luhut ndak perlu baper, apalagi mengancam. Justru kritikan adalah pintu masuk untuk dialog dan pembuktian,” ungkapnya.

Maka dari itu, Dahnil menyarankan Luhut membuka dialog atau debat secara terbuka dengan Amien Rais. Di debat itu, lanjut Dahnil, Luhut bisa menunjukan kesalahan kritik Amien. Sebaliknya, bagi Amien Rais, ia bisa memperkuat kritiknya.

“Itu cara seorang demokrat sejati, bukan justru mengancam-ancam. Saya siap memfasilitasi debat Pak Luhut dan Pak Amien. Agar tradisi dialektika di alam demokrasi terus terjaga, bukan tradisi ancam-mengancam, intimidasi atau pun fitnah,” tegasnya.

“Saya akan hubungi Pak Amien dan Pak Luhut untuk bersedia melakukan dialog terbuka, dan kami akan fasilitasi, semua pihak bisa melihat dialog tersebut,” tambahnya.

Sebelumnya, Amien Rais mengatakan program bagi-bagi sertifikat tanah itu pengibulan karena ada 74% tanah di negeri ini dikuasai kelompok tertentu, pemerintah diam saja. Penguasaan tanah yang luar biasa luas itu seolah dibiarkan.

Menanggapi kritikan tersebut, Luhut mengatakan “Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa.” tegasnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here