Luar Biasa Keutamaan Bagi Penghafal Al-Quran

1718

Keutamaan Penghafal Al-Quran

Kedua, penghafal Al-Quran diutamakan untuk menjadi pemimpin jika dia mampu. Tentang ini, terdapat sebuah riwayat dimana saat Umar radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, beliau menunjuk Nafi’ bin Abdul Harits untuk menjadi gubernur di Makkah.

Suatu ketika, Umar bertemu Nafi’ di daerah Asfan, kemudian bertanya, “Siapa yang menggantikanmu di Makkah?” tanya Umar.

“Ibnu Abza,” jawab Nafi’.

“Siapa Ibnu Abza?” tanya Umar.

“Salah satu mantan budak di Makkah.” Jawab Nafi’.

“Mantan budak kamu jadikan sebagai pemimpin?” tanya Umar.

“Dia hafal Al-Quran, dan paham tentang ilmu faraidl,” jawab Nafi’.

Lalu Umar mengabarkan sebuah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah mengangkat sebagian kaum berkat kitab ini (Al-Quran), dan Allah menghinakan kaum yang lain, juga karena Al-Quran,” (HR. Ahmad 237 & Muslim 1934).

Ketiga, ketika meninggal, seorang penghafal Al-Quran akan didahulukan. Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma bercerita, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan dua jenazah uhud dalam satu kain kafan. Setiap hendak memakamkan, beliau tanya, “Siapa yang paling banyak hafalan qurannya?”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memposisikan yang paling banyak hafalannya di posisi paling dekat dengan lahat. Lalu beliau bersabda, “Saya akan menjadi saksi bagi mereka kelak di hari kiamat,” (HR. Bukhari 1343 & Turmudzi 1053).

Keempat, orang yang membaca dan menghafal Al-Quran senantiasa ditemani para malaikat.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang membaca dan menghafal al-Quran, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Quran, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala,” (HR. Bukhari 4937).

Kelima, kedudukan hâfidzul Quran di surga sesuai banyaknya ayat yang dia hafal. Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ditawarkan kepada penghafal Al-Quran, ‘Baca dan naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil sebagaimana dulu kamu mentartilkan Al-Quran ketika di dunia. Karena kedudukanmu di surga setingkat dengan banyaknya ayat yang kamu hafal’,” (HR. Abu Daud 1466, Turmudzi 3162 dan dishahihkan al-Albani).

1
2
3
BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here