Bogor, Muslim Obsession – Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) terus melakukan penguatan kelembagaan dalam berbagai lini.
Kegiatan ini sebagai persiapan dalam memantapkan diri menyosong pemberlakuan Undang-undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) yang akan diterapkan pada 2019 mendatang. Terutama dalam bidang sumber daya manusia dalam menerapkan Teknologi Informasi.
Seperti yang telah diketahui, sejak tahun 2012 silam pendaftaran sertifikasi halal MUI dilakukan secara daring melalui Cerol-SS23000.
Hal ini untuk mempercepat proses sertifikasi halal sehingga bisa transparan, terukur dan objektif. Penerapan ini secara bertahap dilakukan di seluruh LPPOM MUI yang berada di 33 Provinsi seluruh Indonesia.
Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan kapabilitas admin yang ada di provinsi, maka LPPOM MUI menggelar “Pelatihan Admin Cerol-SS23000 di LPPOM MUI Provinsi”.
Melansir Halal MUI, Sabtu (13/10/2018) kegiatan tersebut diadakan di Hotel Onih, Bogor, berlangsung sejak 12 – 14 Oktober 2018, yang diikuti 39 peserta yang merupakan perwakilan dari 14 LPPOM MUI yang ada di Provinsi.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur LPPOM MUI, Ir. Sumunar Jati mengatakan bahwa pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas SDM sehingga memiliki komitmen dan standar kerja yang sama antar LPPOM MUI di Indonesia.
“Dengan demikian, bisa menjadikan LPPOM MUI di depan stakeholder baik pemerintah, perusahaan dan masyarakat menjadi lembaga profesional yang menerapkan standar mutu yang baik sehingga menjadi nilai prestasi dalam rangka khidmatul ummat, melayani umat. Dengan Cerol pula, sertifikasi halal menjadi cepat, transparan, tertelusur,” lanjut Sumunar Jati.
Pada pelatihan ini peserta diberikan semua materi mengenai penerapan sistem Cerol-SS23000, mulai dari pendaftaran sampai pada pencetakan sertifikat halal. Baik dari sisi customer, keuangan, Sistem Jaminan Halal (SJH) maupun sisi admin auditingnya. (Vina)
