LPMQ dan FUAD IAIN Pontianak Kerjasama Lestarikan Manuskrip Al-Quran

987
Workshop Manuskrip Al-Quran (Foto: Kemenag)

Pontianak, Muslim Obsession – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ), Balitbang-Diklat Kementerian Agama bersama Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak bersinergi dalam upaya pelestarian manuskrip Al-Quran.

Sinergi ini diawali dengan menggelar Workshop Manuskrip Al-Quran Nusantara di Aula Masjid Syarif Abdurrani Mahmud IAIN Pontianak, Kalimantan Barat. Hadir sebagai pembicara, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Dr. Muchlis M.Hanafi, MA, Dekan FUAD, Dr. Ismail Ruslan, M.Si, Dr. Wajidi Sayadi, MA, serta dua peneliti LPMQ, Zarkasi, MA dan Ahmad Jaeni, MA.

Workshop dibuka oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag, MA. Sebagai keynot speech, Syarif mengatakan bahwa Rektorat akan mendorong civitas akademika IAIN Pontianak untuk mengkaji manuskrip Al-Quran Nusantara, khususnya yang ada di Pontianak dan Kalimatan Barat pada umumnya.

Syarif berharap, workshop ini bisa memberikan gambaran metodologis tentang bagaimana meneliti dan mengkaji manuskrip Al-Quran. Sehingga bisa memberikan manfaat baik untuk masyarakat maupun untuk pengkaji mushaf itu sendiri.

Dukungan serupa disampaikan Kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi MA. Menurutnya, Mushaf Pontianak, Kalimantan Barat memiliki iluminasi indah. Mushaf-mushaf ini terdapat di antaranya di Kesultanan dan menjadi koleksi perorangan.

“Berdasarkan penelitian dan kajian ini, LPMQ ke depan akan membuat database mushaf Al-Quran Nusantara dalam bentuk aplikasi sehingga bisa diakses oleh semua kalangan, terutama para peminat kajian Al-Quran,” terangnya di Pontianak, Kamis (20/9/2018) seperti dilansir Kemenag.

Ismail Rustan dalam paparannya menjelaskan akan memasukkan mata kuliah kajian mushaf pada Prodi IAT FUAD. Terobosan itu diharapkan akan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk melakukan kajian terhadap manuskrip Al-Quran.

Pemateri lainnya, Dr. Wajidi memaparkan sejumlah tempat yang menyimpan koleksi manuskrip Al-Quran Kalimantan Barat. Tempat penyimpanan itu antara lain di Kesultanan Kadiriyah, Kesultanan Amantubillah. Tempat lainnya ada di museum, dan menjadi koleksi perorangan.

Ahmad Jaeni dan H. Zarkasi di sesi selanjutnya masing-masing membahas temuan penelitian atas 23 manuskrip Al-Quran Pontianak berikut metode yang digunakan untuk mengkaji manuskrip Al-Quran.

Kegiatan workshop ini sendiri merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dan realisasi dari MoU antara LPMQ dan Jurusan IAT FUAD IAIN Pontianak yang telah ditandatangani Rektor IAIN Pontianak dan kepala LPMQ tahun 2017. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here