Kupas Kiat Pengusaha Muda, Webinar OMG Sukses Dihadiri Ratusan Peserta

1349
Webinar Obsession Media Group (OMG) sukses digelar dan dihadiri ratusan peserta.

Jakarta, Muslim Obsession – Obsession Media Group (OMG) sukses menggelar webinar dengan tema “Kiat Pengusaha Muda Mendorong Perekonomian Bangsa, Aman Covid-19”. Webinar disiarkan secara live melalui platform Zoom dan Youtube, Jumat (14/8/2020) mulai pukul 16.00-17.30 WIB.

Hadir sejumlah narasumber yang dikenal luas sebagai praktisi bisnis yang handal, seperti Sandiaga Uno (Pengusaha dan Ketua HIPMI 2005-2008), Julita M. Saragih (Owner Rudy Project Indonesia), Anthony Setiawan (Presiden Direktur PT Duta Abadi Primantara), dan Nina Nugroho (CEO Nina Nugroho International).

Sandiaga Uno dalam materi yang disampaikan melalui video menegaskan pentingnya menemukan solusi perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, di era Industry 4.0 penggunaan media digital sangat penting dilakukan, terutama dengan memanfaatkan sejumlah platform media sosial.

Kepada sekitar 500-an peserta, Sandiaga memberikan catatan penting bahwa untuk bertahan di era pandemi bisa dilakukan sejumlah strategi. Masyarakat bisa belajar untuk menjadi reseller. Atau jika memiliki kemampuan memproduksi dapat membuat produk yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan costumer saat ini.

Bagi para pelaku bisnis, menurut Sandiaga, penting diperhatikan bagaimana efektif dalam mengatur keuangan yang ketat dan disiplin. Konsepnya adalah cashflow dan pencatatan. Setiap usaha yang dijalankan pasti ada cash in dan cash out. Sebaiknya dilakukan pengawasan yang ketat dan disiplin jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Jangan besar pengeluaran daripada pemasukan.

Para pelaku usaha juga diimbau untuk memastikan realokasi ke berbagai pos agar UMKM berjalan sesuai keinginan, seperti investiasi SDM, mesin, dan membuka lapangan pekerjaan. Utamakan juga pre order atau pembayaran di muka. Dan yang penting dilakukan adalah memisahkan rekening pribadi dan perusahaan.

“Sukses bisa diraih, kuncinya adalah beradaptasi dengan realita baru, mengadopsi kebiasaan baru (new normal). Melakukan perubahan arah, harus kendarai gelombang ini sebagai trend yang baru,” tegasnya.

Sementara itu Julita Saragih mengingatkan agar setiap orang untuk bijaksana untuk memilih, karena pandemi ini pasti memiliki sisi positif dan ada pasti solusi. Jika bisa menemukan solusi, maka dipastikan ada profit.

“Misalnya, core business kami adalah kacamata. Seperti kita tahu bahwa penyebaran COVID-19 ini dari mulut, hidung, dan mata. Untuk menghindari resiko ini membutuhkan kacamata. Inilah inovasi kita, untuk bagaimana mengedukasi masyarakat bahwa selain menggunakan masker, kita juga harus menggunakan kacamata,” ungkapnya.

Di era pandemi ini, jelas Julita, setiap orang harus selalu aktif, berinovasi, kreatif, memiliki positive thinking, dan senang berbagi (giving). Ia memahami bahwa situasi pandemi ini tidak bisa diubah, tapi harus dihadapi dengan pikiran positif.

“Kami tidak melakukan pengurangan karyawan. Di era pandemi ini kami minta agar karyawan untuk lebih banyak menyapa customer, menawarkan produk dengan paket dan harga menarik. Keuntungan tersebut keuntungan kami donasikan untuk APD lewat Rudy Project Peduli,” tuturnya.

Sebagai langkah inovasi, antara lain Rudy Project mengeluarkan produk sepeda lipat yang diimpor dari China dan Taiwan yang dirakit di Indonesua dengan merek Arras Bike. Melalui produk ini, tanpa disadari customer-nya, Rudy Project telah mengajak berbuat baik karena 2,5 persen keuntungan diberikan untuk kegiatan sosial.

Kiat yang menarik diutarakan Anthony Setiawan. Presiden Direktur PT. Duta Abadi Primantara ini memberikan sejumlah poin penting yang harus diperhatikan para pelaku usaha.

Pertama, pemimpin bisnis harus memiliki pemikiran positif dan optimis sebelum menularkan aura positif itu kepada para karyawannya. Caranya antara lain para pelaku bisnis harus lebih memiliki mengkonsumsi berita-berita positif, jangan berita negatif.

Kedua, intens melakukan komunikasi dengan karyawan. Begitu juga dengan antar karyawan agar chemistry terbangun lebih akrab sehingga berdampak positif pada psikologis serta situasi tempat kerja.

Ketiga, melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan melibatkan para karyawan. Anthony mengaku hal ini penting karena berbagi melalui CSR bisa menjadi motivasi bagi karyawan bahwa produk yang mereka keluarkan dapat bermanfaat bagi orang lain. Dan keempat, pelaku bisnis perlu melakukan perayaan kesuksesan untuk memotivasi karyawan.

Untuk mengubah peluang, kita melakukan inovasi dengan mengeluarkan produk yang relevan dengan kebutuhan customer.

Kiat yang tak kalah menarik dipaparkan Nina Nugroho yang memberikan jurus 5 P, yakni People, Product, Price, Place, dan Promotion. Kelima jurus itu merupakan strategi jitu yang diterapkannya untuk bisa bertahan di situasi seperti sekarang.

Kepada para pelaku bisnis, Nina mengingatkan pentingnya banyak melakukan komunikasi dnegan karyawan. Termasuk di dalamnya mengkomunikasian tentang jaminan untuk memberikan hak mereka seperti fasilitas kesehatan, THR, dan lainnya. Juga memberikan perhatian seperti mengingatkan untuk selalu berdoa, menggunakan masker, dan hand sanitizer.

Sementara untuk meraih peluang, pelaku bisnis harus pintar mendekatkan diri dengan kebutuhan customer. Lalu lebih banyak berbagi dengan melakukan kolaborasi untuk menghadapi situasi ini dan mendapatkan solusi, sehingga ketika pandemi berakhir bisa sama-sama ‘berlari’ kembali.

Nina juga memberikan tips agar pelaku bisnis yang memulainya sebagai reseller dapat meraih sukses di era pandemi Covid-19 ini. Apa itu?

“Cari kolaborasi brand fashion yang menjawab kebutuhan customer. Kuncinya adalah customer, apa yang dibutuhkan mereka. Contoh menjual produk masker atau baju dan masker. Bisa juga memberikan give kepada customer, tidak perlu mahal seperti hand sanitizer,” ujarnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here