Kunjungi PBNU, Nadiem Makarim Diminta Lakukan Tiga Hal

483
Mendikbud Nadiem Makarim mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kamis (22/4/2021). (Foto: IG NU)

Jakarta, Muslim Obsession – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kamis (22/4/2021). Kedatangan Mendikbud tersebut diterima Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan beberapa pengurus lainnya.

Dilansir akun official NU, Mendikbud dan pengurus PBNU bertemu untuk membahas polemik beredarnya kamus sejarah Indonesia yang memantik perdebatan, terutama dengan tidak memasukkan kesejarahan NU, para ulama yang menjadi tokoh penting kemerdekaan RI.

Dalam pertemuan tersebut PBNU menegaskan beberapa hal. Pertama, meminta kepada Kemendikbud dalam menulis sejarah untuk berpegang pada kaidah dan metodologi penulisan sejarah yang sesuai dengan prinsip ilmiah berbasis fakta sejarah. Sejarah harus ditulis berdasarkan fakta.

BACA JUGA: Akui Teledor, Kemendikbud Minta Maaf Atas Hilangnya Nama KH Hasyim Asy’ari

Kedua, secara teknis dan substansial kamus sejarah Indonesia yang beredar memiliki banyak catatan sehingga menimbulkan kegaduhan dan perdebatan di tengah masyarakat. Atas masukan dari PBNU Mendikbud Nadim Makarim setuju untuk menarik naskah lama, dan akan menyusun naskah baru dengan tim yang akan melibatkan ormas seperti NU dan lainnya.

Ketiga, Mendikbud Nadim Makarim menegaskan akan menarik naskah ataupun terbitan buku yang sudah beredar, mengingat masih banyak kekurangan dan ketidaklengkapan.

Seperti diketahui, kasus hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I memantik protes dari kalangan Nahdilyin.

Ketua Umum NU Circle R. Gatot Prio Utomo mengatakan, kamus tersebut memuat foto Hadratus Syech Hasyim Asy’ari tetapi tidak ada “entry” nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya.

BACA JUGA: Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari Hilang dalam Kamus, NU CIRCLE Protes Keras Nadiem Makarim

Ia pun meminta Mendikbud Nadiem Makarim bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah tersebut.

“Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran,” tegas Gatot dalam siaran persnya, Senin (19/4/2021).

Kemendikbud sendiri mengakui hilangnya nama Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari merupakan keteledoran tim internal sebagai penyusun. Pihak Kemendikbud pun menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian tersebut.

“Ini betul-betul kealpaan dan keteledoran naskah yang sebetulnya belum siap sudah dimuat di dalam website. Memang ada kesalahan teknis dalam penyusunan dan kami memohon maaf dalam hal ini adalah kesalahan yang sebetulnya tidak perlu terjadi buku yang belum siap diedarkan sudah diupload ke website,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid saat konperensi pers secara daring, Selasa (20/4). (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here