Kota Makkah, Tempat Mulia Pemakaman Jenazah, Benarkah Demikian?

906

دليلنا ما رواه النسائي وغيره عن عبد الله بن عدي بن الحمراء رضي الله عنه أنه قال سَمِعَ النَّبِيَّ ﷺ وَهُوَ وَاقِفٌ على راحلته بمَكَّةَ يَقُولُ لمَكَّةَ وَاَللَّهِ إنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ، وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إلَى اللَّهِ، وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ. رَوَاهُ التِّرْمذِيُّ أيضا في كتابه كتاب المناقب

Artinya, “Argumentasi kami bersandar pada riwayat Imam An-Nasai dan ahli hadits lainnya dari sahabat Abdullah bin Adi bin Al-Hamra RA bahwa ia mendengar Rasulullah SAW ketika berdiam di atas kendaraannya saat di Makkah mengatakan kepada Makkah, ‘Demi Allah, kau adalah bumi terbaik Allah dan bumi-Nya yang paling dicintai. Kalau saja dulu aku tidak dikeluarkan paksa darimu, niscaya aku tidak akan keluar.’ Imam At-Timidzi juga meriwayatkan ini dalam kitabnya pada Bab Manaqib,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 192).

Pandangan Mazhab Syafi’i diperkuat juga oleh hadits riwayat Imam At-Tirmidzi dengan redaksi serupa. Pada riwayat ini, Rasulullah memuji Kota Makkah sebagai berikut:

وَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ لِمَكَّةَ: مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلَدٍ وأَحبَّكِ إلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ. رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ

Artinya, “Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah SAW berkata kepada Makkah,  ‘Alangkah baiknya kau sebagai kota dan betapa cintanya diriku terhadapmu. Seandainya kaumku tidak mengusirku dari kotamu, nisacaya aku tidak akan tinggal di kota selainmu,’” (HR At-Tirmidzi).

Dari sini kemudian, ulama seperti Syekh Ibnu Hajar dalam Hasyiyah Ibni Hajar alal Idhah, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 191) memasukkan diskusi perihal keutamaan pemakaman jenazah di Kota Makkah.

Pada prinsipnya, bukan soal tempat makam yang baik yang dituntut dari manusia, tetapi amal saleh dan kontribusi kita selama hidup terhadap orang lain dan kehidupan yang dituntut dari manusia.

Wallahu A’lam bish Shawab…

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here