Oleh: Ustadz Buchory Muslim (Ketua Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam (LKPI) PP PARMUSI, Direktur An-Nahl Institute Jakarta, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai UMMAT)
HIDUP ini adalah anugerah, sementara perjalanan hidup adalah pilihan. Kita yang menentukan pilihan hendak ke mana, mau apa, seperti apa dan bagaimana perjalanannya.
BACA JUGA:
Kopi Sehat UBM: PARMUSI: Menyapa, Menata, dan Membela
Jika kita tak menentukan pilihan dengan benar, maka akan terombing ambing dalam perjalanan hidup. Karena dalam hidup yang penuh dinamika ini, selalu ada angin dan gelombang. Begitu juga terus ada ritme dan irama serta sukses dan gagal.
Pilihan yang tepat akan menghadirkan semangat dan istiqamah untuk berjuang menjaga pilihan itu. Tetapi sebaliknya, ketika kita salah menentukan pilihan maka nafsu dan bisikan syaitan akan terus menggerus tanjakan berubah menjadi lembah yang curam dan belokan berubah menjadi tikungan yang mematikan. Wal’iyâdzu billâh kalau kita malah dikuasai oleh nafsu dan kepentingan orang lain.
Tak gampang memang! Untuk terus menata semangat dan membina jalan istiqamah itu. Kita butuh energi extra dalam sinergi imani. Kita bukan hanya butuh ilmu, tapi sahabat sejati dan lingkungan yang kondusif untuk menjaga pilihan perjalanan hidup itu.
BACA JUGA: Kopi Sehat UBM: Tauhid Sebagai Fondasi Kehambaan dan Asas Kekhalifahan
Betapa zhalimnya kita, jika sahabat yang baik, lingkungan kondusif serta tambahan ilmu yang menopang malah membuat kita masih harus terus tergiur oleh bayang-bayang semu apalagi bisikan dan rayuan gombal dari syaitan si makhluk terkutuk yang telah meminta izin pada Allâh تعالى yang akan terus merong-rong perjalanan hidup kita.
Karenanya, jernihkan hati dan bersihkan fikiran kita dari bayang-bayang syaitani dan tipu daya fatamorgana yang terus menghantui dengan minimal menjaga amaliah harian shadaqah shubuh, tilâwah, shoum sunnah, ta’lim dan terus berkumpul dengan orang shâlih.
والله اعلم وبارك الله فيكم
