Kopi Sehat UBM: Kesadaran Diri

494

Oleh: Ustadz Buchory Muslim (Ketua Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam PP Parmusi, Direktur An-Nahl Institute Jakarta)

Setiap orang akan meninggal pada waktunya, cepat atau lambat itu adalah hal yang pasti tanpa terkecuali.

Usia seribu tahun takkan berarti jika hanya dihabiskan untuk hal yang sia-sia. Bahkan seseorang yang beribadah berpuluh-puluh tahun-pun takkan mendapatkan apa-apa dari ibadahnya, jika ia tidak menerapkan makna dan hasil dari peribadatannya ke dalam kehidupan sosial (kehidupan dunia).

Hidup satu hari saja, akan sangat berarti jika dipenuhi dengan sesuatu hal yang bermanfaat pagi seluruh makhluk hidup terutama manusia selain dirimu.

Semua hal adalah kepastian.

Hanya seringkali pikiran kitalah yang terlalu sempit hingga memenjarakan diri kita sendiri di dalam batasan-batasan yang dengan sengaja kita buat sendiri.

Cara berpikir yang benar, maka akan menghasilkan sebuah hasil pemikiran yang benar pula.

Cara berpikir yang benar tersebut, disebut Dengan istilah “kesadaran diri”.

Ketika seseorang hidup, tanpa kesadaran diri untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maka dia seolah-olah tengah tersesat di dalam kehidupan ini dan mencari-cari ke mana jalan yang harus ia tempuh untuk sampai pada sesuatu yang hakiki dalam kehidupan ini.

والله أعلم وبارك الله فيكم

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here