Kopi Sehat UBM: Dahsyatnya Kekuatan Pemuda

668

Oleh: Ustadz Buchory Muslim (Ketua Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam/LKPI PP Parmusi)

Pemuda adalah sebuah kata yang identik dengan jiwa yang penuh semangat, optimisme, percaya diri, penuh energi, penuh impian dan cita-cita. Pemuda di setiap zaman dan eranya masing-masing merupakan ujung tombak yang memiliki peran dan andil tidak kecil, begitu pula dalam Islam.

Catatan sejarah abad terdahulu generasi muda Islam yang sangat luar biasa, hendaknya menjadi teladan terbaik untuk semua umat Islam, khususnya para pemuda dan remaja.

Catatan-catatan sejarah, dimana Islam selalu mampu melahirkan generasi-generasi hebat dambaan umat, yang walau di usia belia telah mampu menorehkan tinta emas dalam sejarah, mengharumkan nama Islam, dan membuat Islam memenangkan peradaban.

Merekalah yang dengan ribuan pemuda dan remaja lainnya memperjuangkan dan menda’wahkan Islam dengan dorongan iman, menghabiskan waktunya siang dan malam untuk kepentingan Islam dengan da’wahnya dalam karya nyata dan pengadilan terbaiknya.

Pemuda hebat seperti Usámah bin Zaid yang di usia 18 tahun sudah menjadi panglima perang menghadapi romawi, ‘Umar bin ‘Abdul ‘Azïz usia 22 tahun menjadi gubernur Madinah, Imam Syáfi’i usia 15 tahun sudah menjadi seorang mufti.

Ibnu Sina sejak umur belia sudah hafal Al-Qurán yang kemudian menjadi Bapak Kedokteran Dunia, dan Muhammad Al Fátih pada usia 22 tahun sudah menjadi sulthan bahkan setelah 2 tahun menjabat berhasil menaklukan benteng legendaris Konstantinopel pada usia 24 tahun.

Sebuah peran pemuda Islam akan nampak jelas dengan sebuah diskripsi, gambaran dan perumpamaan, karena perumpamaan merupakan salah satu metode Al-Quran dan As-Sunnah dalam menerangkan hakikat suatu makna, mendekatkan dan mempermudah pemahaman buat Kaum atau umat berikutnya.

Apakah tidak mungkin, jika sebagai pemuda zaman now ini menyamai prestasi gemilang yang telah mereka ukir di zamannya? Tentunya sangat mungkin untuk kita bisa menyamai mereka. Dengan cara berkomitmen dan berusaha, serta bersungguh-sungguh untuk menyamai mereka sebagai pemuda yang telah mengharumkan nama Islam di zamannya.

Hidayatullah misalnya yang oleh Wakil Presiden RI dua kali, M Jusuf Kalla, dinyatakan sebagai ormas tercepat dalam perkembangan dan pengembangannya. Ormas yang bermula dari pesantren di Gunung Tembak Balikpapan ini, pada tahun 1972 didirikan oleh para pemuda luar biasa dari usia 18 – 23 tahun!

Alláhu yarhamhu Ustadz Abdullah Said, pemimpin dan tokoh utama pendiri Hidayatullah ini, dalam banyak ceramah beliau yang selalu memikat dan gaya retorika yang menarik sering menyatakan pada kami para santrinya, pemuda itu seperti sebuah generator yang memiliki medan magnet, daya gerak yang sangat kencang mampu menggerakkan roda-roda sehingga dapat berputar dengan baik mengitari jalan-jalan kehidupan.

Begitu juga seorang yang mempunyai jiwa pejuang dan penggerak, yang didasari oleh rasa kepedulian dan ikatan batin karena merasa tidak nyaman melihat kondisi masyarakat yang lalai akan hakikat hidup, sehingga mereka terbuai oleh impian dan angan-angan semu dalam tidur lelap mereka.

Maka, seorang pemuda yang mempunyai jiwa pejuang dan penggerak akan membangunkan dan berusaha menyadarkan saudaranya dari kelalaian dalam memahami arti sebuah kehidupan.

Perumpamaan seseorang yang dapat mewarnai kehidupan orang lain yang diibaratkan pula dengan seorang penjual minyak wangi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

“Perumpamaan antara teman baik dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi, adapun penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberikan minyak wangi kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan bau harum darinya, adapun pandai besi bisa jadi akan membakar bajumu atau engkau mendapatkan bau yang tidak sedap darinya,” (HR. Bukhori).

Semoga pemuda Muslim zaman now, dapat tampil menjadi seorang yang mampu menggerakan roda-roda dakwah di sekolah, kampus, organisasi dan lingkungan masyarakat sehingga dapat berputar mengitari medan-medan da’wah dalam mengarungi semudara kehidupan.

Untuk para pemuda, selamat Hari Sumpah Pemuda. Pemuda bertauhid, rakyat makin solid. Pemuda berdaulat , bangsa bermartabat.

Dan kepada Hidayatullah, selamat dan sukses bermusyawarah dalam munas ke Lima, semoga mampu mengokohkan peran umat dalam membangun bangsa bermartabat.

والله أعلم وبارك الله فيكم

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here