Kongres Muslimah Indonesia, Bangun Sinergitas Antara Masyarakat dengan Pemerintah

914
Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Profesor Amany Lubis
Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Profesor Amany Lubis (Foto: Edwin Budiarso/Muslim Obsession)

Jakarta, Muslim Obsession – Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK-MUI) menggelar Kongres Muslimah Indonesia Ke-2 dengan tema ‘Ketahanan Keluarga dalam Membentuk Generasi Berkualitas di Era Globalisasi’.

Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Profesor Amany Lubis, mengatakan dengan tema tersebut, pihaknya ingin mengajak semua kalangan termasuk ibu-ibu dan remaja, hal ini dilakukan agar semua kalangan tersebut dapat memahami apa itu ketahanan keluarga.

“Kita ingin sama-sama memahami apa itu ketahanan keluarga, artinya keluarga yang tahan, yang aman, yang kuat, dan keluarga yang berkualitas. Nah dengan ketahanan keluarga ini, tema ini penting, karena tahun lalu 2016 telah menerbitkan buku ketahanan keluarga dalam perspektif Islam, dan sekarang kita melaksanakan yang kedua,” ujarnya kepada Muslim Obsession di Hotel Grand Cempaka, Senin (17/12/2018).

Selain itu, Kongres Muslimah Indonesia kedua ini, kata Amany, tujuannya adalah untuk membangun sinergitas antara masyarakat dalam hal ini ormas perempuan dan juga akademisi, peneliti, semua kalangan perempuan dan juga yang peduli dengan ketahanan keluarga. Pihaknya juga akan membangun sinergitas antara masyarakat dengan pemerintah untuk sama-sama menyatukan langkah dalam mempertahankan keluarga Indonesia.

“Kita lihat banyak kasus kekerasan, perceraian dan juga lemahnya keluarga, begitu rentan keluarga di Indonesia. Dengan demikian ini juga akan mengganggu ketahanan nasional, untuk itu kita benar-benar ingin membahas ini dari berbagai aspek,” tukas Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Maka dari itu, Komisi PRK-MUI hadir untuk melestarikan ajaran luhur dari agama Islam dan diterapkan di dalam keluarga dan masyarakat, tentu anggota keluarga itu adalah perempuan, laki-laki, anak-anak, remaja, semua anggota keluarga.

“Ini kita beri wawasan, kita sapa, kita bahas permasalahan yang ada, sehingga kita mencarikan solusi, memberikan solusi dan dengan demikian masalah-masalah di dalam keluarga dan juga di dalam masyarakat bisa diatasi,” pungkasnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here