KKP Pamerkan Hasil Ekonomi Biru di Dubai Expo 2020

479
Pengunjung sedang melihat produk Indonesia Seafood dari KKP yang dipamerkan di Paviliun Indonesia. (Foto: istimewa)

Dubai, Muslim Obsession – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot peningkatan pertumbuhan ekonomi dari sektor perikanan.

Mulai dari penguatan komoditas unggulan berorientasi ekspor di sisi hulu hingga aktif dalam berbagai pameran berlevel internasional.

Terkini, lewat siaran pers pada Ahad (21/11/2021), KKP menginformasikan kegiatan pameran aneka potensi dan produk hasil laut Indonesia yang merupakan bagian dari program Indonesia Seafood di Dubai Expo 2020.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, melalui ajang Dubai Expo, KKP berupaya untuk memperkuat branding Indonesia Seafood.

BACA JUGA: Kementerian PUPR Tampilkan Program Sarhunta Mandalika di Dubai Expo 2020

Komoditas yang dipamerkan meliputi produk unggulan seperti udang, lobster, rajungan dan tuna. Dikatakannya, saat ini seafood Indonesia memang sudah menjadi primadona di berbagai negara.

“Tentu ini jadi kesempatan yang luar biasa untuk menarik minat buyer hingga investor,” jelas Artati saat lawatannya di Dubai, Jumat (19/11/2021).

Artati menambahkan, di ajang tersebut KKP sekaligus ingin menunjukkan penerapan ekonomi biru di mata dunia.

Dimulai dari kebijakan perikanan tangkap terukur yang terlihat salah satunya dari aneka produk yang telah memiliki label sustainable.

BACA JUGA: Di Expo 2020 Dubai, Kementerian PUPR Buka Peluang Investasi Infrastruktur

Kemudian implementasi aquaculture yang baik serta tanggung jawab sosial dengan standar internasional yang membuat Indonesia dapat memproduksi udang dengan kualitas terbaik.

Tak hanya itu, Indonesia juga berkomitmen untuk memerangi IUU Fishing yang berkaitan dengan tata peraturan pengambilan ikan tuna di laut di mana Indonesia terdaftar sebagai anggota dari RFMOS dan memulai pengembangan ASEAN Tuna Ecolabel.

Bahkan, tuna Indonesia diproses dengan mengikuti regulasi nasional dan internasional hingga diterima di negara-negara seperti USA, Jepang, Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Italia.

“Sampai saat ini, terdapat 200 pabrik pengolahan ikan tuna Indonesia yang tersertifikasi dengan Good Manufacturing Practices dan standar HACCP. Beberapa diantaranya juga tersertifikasi dengan MSC, ISO 22000 dan sertifikat Kosher,” jelas Artati.

BACA JUGA: Tarik Peluang Investasi, Aceh Kenalkan Pariwisata di Expo 2020 Dubai

Dalam pameran ini, para pengunjung dari berbagai negara akan diberi kesempatan untuk mencicipi kuliner perpaduan hasil laut dengan rempah-rempah Indonesia. Makan tersebut di antaranya, tuna saus nasi goreng, udang, kepiting, dan keong kaleng sebagai bagian dari program Indonesian Spice Up The World

“Di paviliun Indonesia, ditampilkan pula produk kosmetik berbahan dasar rumput laut hingga kerajinan tangan yang terbuat dari kerang,” tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyempatkan diri mengikuti kegiatan pembukaan National Day pada ajang Expo 2020 Dubai. Hal ini dia lakukan di sela kunjungan kerja ke Eropa dan Timur Tengah beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, Expo 2020 Dubai dilaksanakan sejak 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022. Pameran berskala internasional ini ini merupakan event terbesar ketiga di dunia setelah Olimpiade dan FIFA World Cup.

Penyelenggaraan World Expo ke-34 di Dubai ini menjadi yang pertama di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan (MEASA). (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here