KJRI Jeddah Pererat Hubungan Indonesia-Saudi Lewat BIPA

1123
Program BIPA diharapkan bisa menjadi salah satu perekat hubungan Indonesia-Saudi di berbagai bidang.

Jeddah, Muslim Obsession – Salah satu terobosan yang dilakukan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah untuk memperat hubungan RI-Saudi di berbagai bidang adalah melalui penyelenggaraan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Genap berusia 13 tahun program BIPA yang telah meluluskan ratusan peserta dari berbagai negara, khususnya warga Negara Saudi, kini semakin ramai peminat. Wow…keren!

Pelaksana Fungsi Pensosbud-1 KJRI Jeddah Agus Muktamar dalam laporannya menyampaikan, bahwa selama empat hari masa pendaftaran tercatat sebanyak 120 orang dari berbagai warga negara di Arab Saudi mendaftarkan diri untuk mengikuti program ini. Namun, karena keterbatasan ruang kelas, panitia penyelenggara hanya menerima 59 peserta yang terdiri dari 40 peserta laki-laki dan 19 orang perempuan.

Saat membuka resmi Program BIPA 2020, Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono, menegaskan harapannya agar Program BIPA bisa menjadi salah satu perekat hubungan Indonesia-Saudi di berbagai bidang.

“Ini suatu forum pembelajaran yang baik, tidak hanya Bahasa Indonesia tapi juga culture (budaya). Ini adalah tempat untuk menimba ilmu tentang Indonesia bagi bapak-ibu sekalian,” ujar Eko dalam sambutannya pada pembukaan Program BIPA angkatan ke-17 di aula Gedung Pelayanan Terpadu, Selasa (4/2/2020).

Dikutip Muslim Obsession dari siaran pers, Kamis (6/2), dalam kesempatan itu Eko mengungkapkan rasa senangnya dengan Program BIPA karena dapat menambah jaringan persahabatan (networking) dengan masyarakat yang ada di Jeddah dan kota-kota sekitarnya. Selain itu, melalui program ini, budaya Indonesia, aneka kuliner dan keindahan alam Indonesia dapat diperkenalkan ke masyarakat Saudi.

“Kita tahu bahwa Saudi dan Indonesia saat ini ingin meningkatkan hubungan di segala bidang. Kami senang Arab Saudi semakin membuka diri, ekonomi semakin maju. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang Indonesia, tentang bahasa, tentang budaya Indonesia, insya Allah kita semakin dekat, semakin saling menghormati,” ujar Kepala Perwakilan RI untuk Wilayah Barat Arab Saudi yang mulai bertugas sejak 13 Januari silam tersebut.

Menurut Eko, banyaknya WNI yang berkunjung ke Arab Saudi, baik dalam rangka ibadah umrah dan haji, belajar, maupun untuk bekerja, kian menambah intensitas interaksi antara masyarakat Indonesia dan Arab Saudi. Demikian pula jumlah kunjungan warga Saudi ke Indonesia kian meningkat, baik dalam rangka menghadiri berbagai ajang bisnis seperti Trade Expo Indonesia maupun untuk berwisata.

Intensitas interaksi ini, tuturnya, perlu diperkuat dengan pemahaman tentang bahasa dan budaya masing-masing, agar sikap saling memahami (mutual understanding) terbangun dengan baik dan persepsi negatif (stereotyping) terhadap satu sama lain bisa dihindari.

Berbagai alasan dikemukan oleh peserta dalam mengikuti program yang diagendakan berlangsung dua bulan ini, antara lain untuk melayani jemaah haji dan umrah, memahami budaya Indonesia dan keperluan bisnis.

Update Kegiatan

KJRI Jeddah berkomitmen menyampaikan update kepada masyarakat setiap kegiatan dan peristiwa yang terjadi di wilayah kerjanya, yaitu di wilayah barat Arab Saudi yang mencakup 7 provinsi: Mekkah, Madinah, Asir, Albaha, Jizan (berbatasan dengan Yaman), Najran (berbatasan dengan Yaman) dan Tabuk (berbatasan dengan Yordania).

Juga menyampaikan perihal hubungan Indonesia-Arab Saudi (perekonomian, pendidikan, kesenian dan kebudayaan, perlindungan WNI, jamaah umroh dan haji).

Selain itu KJRI Jeddah juga menyampaikan info terkait perlindungan WNI (tentang aturan hukum di arab saudi, permasalahan WNI baik pekerja migran, jamaah haji dan umroh mengalami musibah (hilang, penipuan, meninggal dunia), edukasi, pencegahan, sosialisasi, pelayan WNI ke daerah-daerah wilayah kerja KJRI Jeddah). (Arif RH)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here