Kisah WNI Sukses Jadi Petani di Amerika Serikat

505

Jakarta, Muslim Obsession – Banyak kisah sukses yang menarik dan penuh inspiratif dari para Warga Negara Indonesia atau WNI yang berada di sejumlah negara luar. Salah satunya adalah WNI bernama Syarif Syaifulloh. Meski dia tinggal jauh di Amerika, namun ia mampu melakukan berbagai hal positif yang inspiratif.

Di negara Paman Sam itu, Syarif dikenal sebagai petani sukses. Berkat kerja kerasnya sebagai petani, ia mampu mendapatkan penghasilan berkali-lipat. Ia pun tak segan berbagi ilmu bertani kepada para warga di sekitar kediamannya.

Jauh dari tanah kelahiran dan tinggal di Philadelphia, Amerika Serikat tak melunturkan semangatnya untuk terus mengembangkan kegemarannya sebagai petani. Berkat tangan dinginnya, ia kerap memanen sayuran segar hingga mendapatkan atensi dari para tetangga.

Seperti apa kisah selengkapnya dari Syarif yang percaya diri dan sukses menjadi petani di AS tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

Dilansir dari kanal YouTube Andri Indonesia belum lama ini, ada kisah menarik dari Syarif, pria asal Magelang, Jawa Tengah yang kini diketahui tinggal Amerika. Tinggal di negara asing selama lebih dari 9 tahun justru semakin membuatnya percaya diri untuk berkarya, menjadi petani di lahan miliknya.

Tak hanya untuk diri sendiri, Syarif pun juga berbagi ilmu kepada para warga lokal mengenai cara bercocok tanam. Semua kalangan usia menjadi teman berbagi, dari usia anak-anak hingga dewasa.

“Ini saya sudah 9 tahun berkebun alhamdulillah tidak ada apa-apa. Kita kan urban farmer, Buat laboratorium, buat belajar teman-teman,” katanya.

“Oh jadi ke sini gitu ya?” tanya sang presenter.

“Iya, dari mana saja. Dari mana saja, dari Amerika, dari Indonesia, dari anak-anak sampai dewasa pada belajar bercocok tanam,” ungkapnya.

Membuat penasaran tetangga.

Tinggal di negara dengan kultur berbeda terkadang menjadi kendala tersendiri saat hendak melakukan berbagai aktivitas. Namun, hal ini bukan merupakan perkara yang sulit bagi Syarif.

Para tetangga di seputaran kediamannya malah turut penasaran dengan aksinya saat berkebun. Dukungan moral dan materil terus dilayangkan para tetangga kepada Syarif. Gentong berukuran cukup besar yang terletak di halaman rumah merupakan bukti dari kepedulian dan kekaguman tetangga terhadap kegemaran Syarif.

“Tetangga gimana responnya?” tanya sang presenter.

“Tetangga alhamdulillah welcome. Kita kan alhamdulillah juga hasilnya kita beri ke tetangga-tetangga juga ya. Dan kita juga mengajari juga tetangga-tetangga juga. Ada ini gentong ini dikasih tetangga,” jelasnya.

Kendala Musim

Bukan mudah bercocok tanam di negara dengan empat musim. Musim dingin diakuinya menjadi salah satu kendala tersendiri untuk mengembangkan berbagai jenis sayuran.

“Kadang-kadang musim dingin di sini keras kan. Kan ada air, kandungan air terus kayak batu yang lebih keras.

Kendati demikian, Syarif tak mau beranjak dari kegemarannya. Berkat kerja kerasnya yang tak pantang menyerah, ia berhasil menyabet penghargaan Fatherhood Award dari Maternity Care Coalition pada tahun 2013.

Sering Panen & Berbagi

Tak hanya mengajarkan ilmu mengenai bercocok tanam, pria memiliki halaman rumah seluas 400 m2 ini juga berbagi hasil panen. Ia menyebut hal itu dengan kembali kepada masyarakat.

“Kita bisa menanam, menghasilkan. Dan hasilnya itu ya kita kembalikan ke masyarakat gitu, ya,” ceritanya dalam kanal YouTube minanewsTV.

Hal ini bermula dari kegelisahan Syarif saat mendapatkan hasil panen sayuran yang melimpah ruah. Ia justru bakal merasa lebih damai dan tenang jika dirinya juga mampu membahagiakan banyak orang.

“Saya itu senang banget ya. Kok bisa menghasilkan, saya bahagia gitu. Tapi kok kebahagiaan saya itu cuma buat saya sendiri sama keluarga, kenapa tidak kepada orang lain? Makanya saya bagikan kepada teman-teman, ke tetangga,” ujarnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here