Kisah Mengharukan Kepedulian Non-Muslim kepada Muslim yang Berpuasa

1007
Solidaritas di Bulan Ramadhan (Foto: Ilustrasi/Ramadhan Muslim Home)

Jakarta, Muslim Obsession – Ramadhan adalah waktu untuk saling berbagi, bukan hanya sesama Muslim namun juga kepada mereka yang Non-Muslim.

Terutama, bagi umat Muslim yang tinggal di negara-negara non-Muslim, bulan suci datang dengan berbagai tantangannya. Tetapi bagi sebagian orang, berkah Ramadhan telah menyelimutinya dengan cara yang berbeda, yakni dengan serangkaian cinta dan solidaritas dari non-Muslim.

Di antaranya, kisah sebuah hotel di Dublin yang membuat kejutan untuk tamu Muslimnya dengan menyediakan hidangan sahur yang lezat. Hal ini tentu membuat umat Muslim terharu dan bahagia.

Kejadian serupa terjadi di berbagai belahan dunia. Salah satunya yang dibagikan oleh Waheed lewat akun Twitternya.

“Bos non-Muslim saya membuatkan saya makanan untuk buka puasa hari ini, hal itu membuat hari saya bahagia. Alhamdulillah untuk semua orang yang penuh perhatian dan empati di dunia,” tulis Waheed dari Afghanistan, seperti dilansir About Islam, Jumat (17/5/2019).

Ribuan Muslim pun turut me-retweet berbagi kisah mereka tentang gerakan yang menghangatkan hati oleh non-Muslim selama bulan suci Ramadhan.

Kisah lain tentang pengalaman positif di Irlandia selama Ramadhan dibagikan oleh pengguna Twitter bernama Umer Usman.

“Saya selalu memiliki pengalaman luar biasa untuk Ramadhan di Irlandia. Pernah seorang pemilik restoran mengantarkan sehri ke kamar hotel saya beberapa tahun yang lalu. Tempat ini sungguh luar biasa, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.”

Seorang pengguna bernama Babar Ahmad berbagi kisahnya dan mengatakan bagaimana guru-guru keponakannya yang berusia 14 tahun, yang bukan Muslim, bangun jam 3:00 pagi untuk menyiapkan makanan bagi sepuluh anak laki-laki yang berpuasa selama kunjungan sekolah mereka.

Seorang Muslim lain dari Afrika Selatan membuat tweet: “Tahun lalu selama bulan Ramadhan, saya tinggal di Garden Court South Beach Hotel di Durban, RSA. Tanpa saya mengatakan apa-apa, manajer datang ke kamar saya untuk menanyakan jam berapa saya ingin makanan sahur saya dibawa ke kamar saya. Seperti yang dijanjikan, makanan itu tiba satu jam sebelum waktu shalat.”

Setelah membaca beberapa retweet, seorang pembawa acara olahraga Pakistan bernama Sawera Pasha berkata:

“Saya merasa sangat baik, sangat positif, sangat segar. Sangat senang membaca semua pengalaman positif yang dimiliki orang-orang ini. Toleransi, pertimbangan, komitmen terhadap pekerjaan dan kemanusiaan masih ada. Dunia tidak seburuk itu lho!” (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here