Kisah Inspiratif! Resep Bahagia Sang Raja

1517

Muslim Obsession – Alkisah, ada seorang raja yang sedang termenung melihat taman di depan istananya. Ia gelisah karena tak pernah merasakan ketenangan dan sulit sekali menemukan kebahagiaan.

Tingkahnya itu membuat sang raja sulit tidur karena banyak pikiran yang mengganggunya. Padahal selama ini sang raja tidur di dalam kamar mewah dengan kasur yang sangat empuk. Perlahan, kesehatannya pun terus menurun.

Suatu ketika di tengah lamunannya, sang raja melihat seorang tukang kebun istana sedang bekerja dengan raut wajah yang terlihat gembira. Dan ketika sang raja perhatikan, tukang kebun itu setiap pagi datang dengan senyuman dan pulang pun dengan keceriaan.

Baca juga: Kisah di Balik Tujuh Huruf yang Tidak Ada di Surah Al-Fatihah

Padahal sang raja tahu bahwa gaji tukang kebun itu sangat pas-pasan. Rumahnya pun begitu sederhana. Namun demikian, di wajah si tukang kebun tak pernah tampak kesedihan.

Sang raja pun heran melihat si tukang kebun ini. Sosok orang yang dinilainya tak pernah merasakan kegalauan dalam hidupnya, meski pada kenyataannya ia merupakan orang miskin.

Berbeda dengan sang raja yang memiliki segalanya. Tapi anehnya, ia justru merasa hidupnya hampa, tak tenang, yang dampaknya ia sulit merasakan bahagia hingga kesulitan untuk tidur.

Setelah merenung, sang raja pun memanggil penasihatnya yang bijak dan bertanya:

“Hai penasihatku, telah lama aku hidup ditengah kegelisahan, padahal aku memiliki segalanya. Tapi, aku sungguh heran melihat tukang kebun itu. Aku perhatikan, tak pernah tampak kesedihan di wajahnya. Kadang-kadang ia tertidur di bawah rindangnya pohon, seperti tak ada beban dalam hidupnya. Padahal, ia tidak memiliki apa-apa!”

Baca juga: Kisah Inspiratif: “Allah Sudah Bosan dengan Kamu…”

Si penasihat yang bijak itu tersenyum dan berkata, “Paduka raja, semuanya itu karena ditentukan dengan resep 99. Bila tukang kebun itu terkena resep ini, maka hidupnya akan gelisah dan ia tidak akan bisa tidur.”

“Apa yang kau maksud dengan resep 99 itu?” tanya Raja.

“Begini, Paduka. Besok malam Paduka perintahkan prajurit untuk mengantarkan hadiah kepadanya. Sediakan sebuah kotak dan tulislah 100 keping emas di sebuah kertas. Namun isilah kotak itu hanya dengan 99 keping emas saja.”

Raja pun menuruti saran dari penasihatnya.

Ketika hari mulai gelap, prajurit mengetuk pintu rumah tukang kebun ini dengan membawa hadiah dari sang raja.

Baca juga: Kisah Tukang Batu yang Tangannya Dicium Rasulullah

Si tukang kebun membuka pintu rumahnya dan terkejut melihat prajurit membawa kotak hadiah.

“Ini hadiah dari raja untukmu,” kata si prajurit.

“Ya, sampaikan terima kasihku kepada raja,” jawab tukang kebun sambil kegirangan melihat kotak dengan tulisan 100 keping emas. Belum pernah ia mendapatkan hadiah sebanyak itu.

Ia segera membawa masuk kotak itu dan menghitungnya bersama istri dan anak-anaknya.

Ketika hitungannya sampai di angka 99, si tukang kebun merasa aneh. Jumlah keping emas di dalam kotak itu ternyata hanya 99 saja.

Ia pun menghitung lagi dari awal. Ketika jumlahnya tetap 99, ia kembali mengulang hitungannya. Dan hasilnya, tetap saja 99 keping emas.

Baca juga: Kisah Inspiratif! Handuk Basah, Permadani Surga

Dalam kebingungannya, si tukang kebun merasa yakin pasti ada satu keping emas yang jatuh. Ia pun mulai mencari-cari di sekitar pintu hingga halaman rumahnya. Tapi ia tak menemukan apa-apa.

Ia terus menelusuri sepanjang jalan menuju istana. Hingga semalaman ia mencari, tapi tetap tidak menemukan apa-apa.

Ketika matahari mulai terbit, sang raja dan penasihatnya menanti tukang kebun ini.

Dan benar saja, tak berapa lama si tukang kebun datang dengan wajah yang masam dan merengut.

Raja pun kaget dan bertanya kepada penasihatnya: “Apa yang terjadi? Tak biasanya ia datang dengan wajah seperti itu!”

Baca juga: Kisah Ulat ‘Ajari’ Nabi Dawud Berdzikir

Penasihat raja menjawab, “Duhai Raja, begitulah kehidupan. Kita memiliki banyak hal namun kita mencari yang tidak kita miliki. Orang ini mendapatkan 99 keping emas secara cuma-cuma, namun ia sibuk mencari 1 keping emas yang hilang.”

“Munculnya kegelisahan hati karena kita seringkali sibuk mencari satu hal yang tidak kita miliki, sementara kita tidak pernah mensyukuri 99 anugerah yang kita miliki,” imbuh penasihat.

Mendengar itu, sang raja pun terhenyak dan sadar akan kekeliruannya.

“Ya, benar. Inilah jawaban atas kegelisahanku selama ini. Aku kurang bersyukur atas segala anugerah yang sudah kuterima,” ujar sang raja, lirih. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here