Kisah Harun Al-Rasyid Menasihati Seorang Alim

6421
Ilustrasi Harun Al-Rasyid berbincang dengan ulama.

Muslim Obsession – Islam menekankan pentingnya adab atau akhlak. Demikian juga saat memberikan nasihat kepada siapapun, tidak boleh dengan cara yang kasar, tidak boleh semaunya sendiri dan meninggalkan adab.

Bahaudin Nur Salim yang lebih akrab disapa Gus Baha berkisah, di zaman Khalifah Harun Al-Rasyid ada seorang alim yang hendak menasihati khalifah. Orang alim tersebut sangat bersemangat untuk mempraktikkan ‘nahi munkar’ karena ia menilai khalifah sering melakukan kesalahan.

“Saya akan memberi Anda nasihat. Tapi (nasihat) saya agak ekstrem, agak keras,” kata orang alim tersebut, seperti dikisahkan Gus Baha. “Mohon Anda jangan tersinggung. Anda Ya Amirol Mukminin, jangan tersinggung,” lanjutnya.

Mendengar kata-kata orang alim tersebut, Khalifah Harun menjawab, “Usquth Ya Jaahil! Kamu ini ustadz bodoh”.

“Allah mengutus Musa yang tentu lebih baik dari Anda. Tentu Firaun itu lebih buruk dari saya. Itu saja masih ada aturan ‘faqulaa lahu qaulal layyina’,” kata khalifah Harun seraya mengutip QS. Tha Haa ayat 44.

Khalifah Harun meneruskan ucapannya, “Kamu harus ngomong yang halus. Kamu kok mendakwahi saya pakai kata-kata kotor”. (Baca juga: Harun Ar-Rasyid, Pemimpin yang Memuliakan Ulama)

Akhirnya, lanjut Gus Baha, Si Alim tadi langsung diam dan mengakui kalau Harun Al-Rasyid lebih alim ketimbang dirinya.

Harun Al-Rasyid, sosok khalifah dari Dinasti Abbasiyah, memang terkenal dengan pemikirannya yang cerdas. Sosoknya dicatat tinta emas dalam sejarah Islam. Era keemasan Islam (The Golden Ages of Islam) tertoreh pada masa ke pemimpinannya.

Perhatiannya yang begitu besar terhadap kesejahteraan rakyat serta kesuksesannya mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, tekonologi, ekonomi, perdagangan, politik, wilayah kekuasaan, serta peradaban Islam telah membuat Dinasti Abbasiyah menjadi salah satu negara adikuasa dunia di abad ke-8 M.

Pada masa kekuasaannya, Baghdad yang menjadi ibu kota Abbasiyah, menjelma menjadi metropolitan dunia. Jasanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban hingga abad ke-21 masih dirasakan dan dinikmati masyarakat dunia.

Khalifah Harun Al-Rasyid juga diketahui gemar menuntut ilmu kepada para ulama di zamannya, seperti Abdullah bin al-Mubarak, Imam Malik, Ibnu As-Samak, dan Fudhail bin Iyadh. Namnya juga kerap disandingkan dengan Abu Nuwas dalam kisah-kisah lucu sufistik. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here