Kisah Bule Australia Masuk Islam Karena Maulid Nabi

1624

Untuk meramaikan acara tersebut, sejumlah ibu-ibu membacakan maulid barzanji selepas pembacaan syahadat itu. Robo kemudian berbisik kepada saya:

Robo: ‘Mereka itu bernyanyi apa?’

Saya: ‘Ohh mereka sedang membacakan syair puji-pujian kepada Nabi Muhammad’

Robo: ‘Kok hati saya bergetar yah mendengarnya…’

Saya lihat mata Robo berkaca-kaca saat mendengar Barzanji dilantunkan. Entahlah… Maulid Nabi dan barzanji sering dianggap perbuatan bid’ah dan biasanya dicemooh akan membawa kita masuk Neraka (Kullu bid-‘atin dhalalah, wa kullu dhalalatin fin nar).

Pengalaman saya di atas sebaliknya: seorang bule mendapat hidayah dan bergetar lewat kecintaan kami terhadap Nabi Muhammad SAW. Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad.

Hidayah itu bisa datang kepada siapa saja, dan lewat siapa saja. Kalau Allah sudah berkehendak: kun fayakun! Semuanya akan terjadi begitu saja tanpa perencanaan dan tanpa ada yg bisa menduga apalagi menolaknya.

Karena Robo harus berkelana lagi, saya tidak berkesempatan mengajarinya macam-macam soal ibadah ritual. Saya memberikan sorban Abah saya yang selama di Australia saya pakai untuk sajadah sholat, dan saya hanya berpesan satu hal pada dia: ‘jangan berkata bohong, dan peganglah kejujuran itu kuat-kuat’.

Sesuai hadis Nabi, seorang muslim boleh jadi melakukan banyak perbuatan dosa, tapi seorang muslim tidak boleh berbohong. Robo wafat sekitar tahun 2005/2006 akibat penyakit kanker yang dideritanya. Semoga dia husnul khatimah dan ditempatkan ruh-nya bersama Nabi Muhammad SAW.

Al-Fatihah… Tabik,

Nadirsyah Hosen

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here