Kiai Said: Agama Tidak Boleh Jadi Alasan Berbuat Jahat

641
Said Aqil Siradj OK
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj. (Foto: nu.or.id)

Jakarta, Muslim Obsession  Akhir-akhir ini tak jarang masyarakat melakukan tindakan yang merugikan orang lain dengan mengatasnamakan agama. Hal demikian merupakan perlakuan yang dilarang.

“Agama tidak boleh digunakan alasan berbuat jahat,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj saat menerima kunjungan Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (14/6), seperti dikutip dari NU.

Kiai Said menegaskan bahwa tindakan merusak, membunuh, atau merugikan orang lain atas nama agama merupakan tindakan paling lalim. “Tidak ada kelaliman paling lalim kecuali membunuh atau merusak atas nama agama,” kata Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kiai Said bukan tanpa dasar. Ia mengutip Al-Qur’an surat Al-Shaff ayat 7. “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak kepada (agama) Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”

Selain itu, Kiai Said juga menyampaikan kepada Menhan terkait berbagai kelompok radikal dan ekstrem yang muncul di Timur Tengah, seperti Jamaah Islamiyah, Al-Qaeda, dan sebagainya.

Di antara mereka membolehkan melakukan perusakan terhadap selain orang Islam, bahkan ada juga yang menyerang umat Islam sendiri mengingat sudah mereka anggap kafir. Kelompok tersebut juga muncul jejaringnya di Indonesia.

Doktor jebolan Universitas Ummul Quro Mekah ini juga menjelaskan bahwa pemberontakan dan pengacau negara sepanjang sejarah juga ada, sekalipun di zaman khilafah. Namun di zaman sekarang, lanjutnya, diperparah dengan adanya media sosial.

Sementara itu, Menhan Ryamizard juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan tempat strategis sehingga sangat penting untuk dijaga.

Hadir jajaran Ketua PBNU antara lain H Marsudi Syuhud, H Robikin Emhas, H Aizuddin Abdurrahman, H Umarsyah. Hadir pula Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Wasekjen PBNU Andi Najmi Fuadi, Imdadun Rahmat, Isfah Abidal Azis, dan Suwadi Pranoto.

Selain itu, pertemuan ini juga diikuti oleh Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU H Rumadi Ahmad, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Pagar Nusa Moechamad Nabil Haroen.

 

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here