Khofifah: Selalu Cek Rumah Pompa untuk Antisipasi Banjir

449
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sampang, Muslim Obsession – Bencana banjir yang terjadi bisa disebabkan karena rumah pompa yang rusak. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi banjir, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meminta stakeholder terkait agar mengecek kondisi rumah pompa secara berkala untuk mengantisipasi banjir di musim penghujan.

Demikian dikemukakan Khofifah saat mempimpin apel siaga banjir-kesiangan menghadapi banjir musim hujan 2021/2022 di halaman Bendungan Semantok Nganjuk, Senin (1/11/2021).

Khofifah mencontohkan, banjir luapan Sungai Kemuning di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, pada akhir tahun 2020 lalu. Setelah dicek, ternyata penyebab banjir karena aki rumah pompa rusak.

BACA JUGA: Khofifah: Soegondo Djojopoespito Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

“Pada banjir Sungai Kemuning di awal 2021 ini (akhir 2020), ada rumah pompa yang ternyata tidak bisa berfungsi maksimal hanya karena aki, akinya rusak. Kebayang enggak?” tutur Khofifah, mengutip Kompas.

“Ada rumah pompa yang kemudian tidak berfungsi, karena memang enggak pernah dicek, sederhana sekali,” lanjut dia.

Menurut Khofifah, kasus rumah pompa rusak hanya karena masalah aki semestinya tak terjadi. Ia meminta para pemangku kepentingan terkait mengantisipasi dengan mempersiapkan cadangan aki dan melakukan cek secara berkala.

BACA JUGA: Gubernur Jatim Ajak Pemuda Bangkit dari Pandemi

“Harus ada cadangan aki. Jangan sampai nanti kemudian mungkin menempatkannya kurang tepat sehingga kena hujan, kena angin dan seterusnya (sehingga) aki tidak berfungsi, akhirnya kemudian (air) meluber,” papar dia.

Khofifah juga mengingatkan adanya potensi peningkatan intensitas hujan pada Bulan Novemver 2021 hingga Februari 2022 seperti yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Postensi cuaca ekstrem tersebut, kata Khofifah, bisa mengakibatkan bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Potensi cuaca ekstrem ini butuh penanganan bersama dari para pemangku kepentingan terkait.

“Ketika intensitas hujan yang tinggi ditambah La Nina, ditambah hidrometeorologi yang kemungkinan itu berdampak ada puting beliung, yang bisa berdampak pada cuaca ekstrem,” ungkapnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here