KH Hisyam Sang ‘Pemberangus’ Kebodohan

1535
Kiai Haji Hisyam

Muslim Obsession – Dikenal sejak awal berdirinya sebagai organisasi Islam yang melakukan perlawanan kepada penjajah melalui gerakkan Al Ma’un, dengan cara berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabikhul Khoirot) peran Muhammadiyah mampu menjadi pesaing utama Belanda dalam bidang pelayanan masyarakat. Baik di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.

Teologi al Ma’un yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan berhasil dipatri dengan kokoh di sanubari murid atau santrinya, diantaranya adalah Hisyam yang kelak akan memimpin Muhammadiyah. Sebagai implementasi atas apa yang diajarkannya, KH Ahmad Dahlan pada tahun 1911 mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah sebagai sekolah yang diisi oleh para pribumi.

Dalam kesejarahannya, lembaga pendidikan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini berubah menjadi Kweekschool Muhammadiyah setelah ia berkunjung ke Kweekschool Katholik di Muntilan.

Metode perlawanan yang dilakukan oleh Dahlan direplikasi oleh muridnya, KH Hisyam. Ketika KH Hisyam menjabat sebagai Ketua Bagian Sekolah dalam Pengurus Besar (PB) Muhammadiyah terjadi percepatan persebaran pembangunan dan perbaikan kurikulum pada lembaga pendidikan yang dimiliki oleh Muhammadiyah.

Percepatan tersebut sebagai perlawanan Muhammadiyah terhadap dominasi lembaga pendidikan yang didirikan oleh Belanda. Diantaranya adalah dengan membuka Sekolah Dasar Tiga Tahun (Volkschool atau Sekolah Desa), sekolahan tersebut setara dengan Volkschool Gubernemen.

Setelah itu, dibuka pula Vervolgschool Muhammadiyah sebagai lanjutannya. Dengan demikian, maka bermunculan Volkschool dan Vervolgschool Muhammadiyah di Indonesia, terutama di Jawa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here