Ketum Parmusi: Setiap Dai Parmusi Harus Jadi Pemimpin

894

Tangsel, Muslim Obsession – Ketua Umum PP Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) H. Usamah Hisyam mengimbau agar setiap Dai Parmusi bisa menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing.

Karena dengan menjadi pemimpin, menurutnya, Dai Parmusi dapat melakukan perubahan ke arah lebih baik secara maksimal.

Demikian dikemukakan Usamah saat memberikan arahan kepada 34 Dai Parmusi yang berkunjung ke kediamannya di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan-Banten, Ahad (22/9/2019) pagi.

“Apalagi saat ini di daerah-daerah sedang mengalami krisis kepemimpinan. Di negeri ini butuh para pemimpin yang memiliki akhlak terpuji, seperti tidak korupsi dan lain sebagainya,” tutur Usamah.

Pada kesempatan itu Usamah juga menyampaikan keyakinannya bahwa di antara para Dai Parmusi tersebut akan ada yang menjadi pemimpin, baik di desa, kecamatan, kabupaten dan kota, bahkan di tingkat provinsi dan nasional.

“Untuk menjadi pemimpin yang baik itu harus dimulai dari bawah dengan mengelola Desa Madani,” tegasnya.

Pemimpin yang baik, lanjutnya, juga harus menjadi contoh bagi warga sekitarnya. Termasuk harus memperhatikan cara berpakaian, karena hal itu nantinya bisa berpengaruh pada penampilan dan respon masyarakat terhadapnya.

“Bahkan cara jalan Rasulullah saja mendapat tanggapan dari masyarakat ketika itu. Artinya, seorang pemimpin harus benar-benar tampil sebagai teladan yang dicontoh kebaikannya oleh orang lain,” tandasnya.

Para dai yang hadir pagi tadi merupakan peserta Dauroh Dai Desa Madani Angkatan ke-2 yang digelar Parmusi sejak 21 Agustus hingga 23 September 2019 di Pondok Bambu Parung, Bogor, Jawa Barat.

Para dai adalah perwakilan dari 21 provinsi se-Indonesia yang terpilih untuk diberikan pelatihan mengelola Desa Madani Parmusi.

Selama mengikuti pelatihan ini, para dai mendapatkan sejumlah pembekalan untuk melatih kemampuan mereka dalam berdakwah. Baik dakwah bil lisan maupun dakwah bil hal dan bil kitabah, dengan mengasah kemampuan untuk mengelola sumber perekonomian, lembaga pendidikan, serta sosial dan kemasyarakatan, termasuk juga thibbun nabawi, jurnalistik, hingga dakwah di media sosial. (Fath)

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here