Ketum Parmusi: Didukung Istana, Sumo Kandidat Terkuat Ketum PPP

1952
Kedekatan Suharso Monoarfa dan Presiden Joko Widodo. (Foto: istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) H. Usamah Hisyam mengungkapkan, hingga saat ini Suharso Monoarfa (Sumo) masih merupakan kandidat terkuat calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pasalnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas yang kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP tersebut mendapat restu bahkan dukungan moril dari Istana.

Usamah mengungkapkan, ketika ia bersilaturahim Idul Fitri ke kediaman salah seorang senior yang juga petinggi PPP, tiba-tiba ia diberi nasehat panjang lebar.

“Mas Usamah, saya dengar Mas Usamah akan maju sebagai calon ketua umum PPP? Kalau benar, sudahlah, tidak usah. Karena saudara Suharso sudah ke mari. Dia bercerita bagaimana hubungannya yang sangat dekat dengan Presiden. Jadi, kalau Mas Usamah tidak punya irisan dengan Istana, lupakan saja itu. Sumo yang menang. Istana pasti dukung dia,” tandas senior PPP tersebut.

“Mas Usamah boleh saja punya pengalaman memimpin ormas Islam, Parmusi. Tapi, mohon maaf ya, sikap saudara bersama Parmusi ketika melawan dan mendemo pengadilan Ahok setiap pekan sebagai Gubernur Jakarta, sudah dicatat saudara itu fundamental, intoleran. Jadi, buang-buang waktu, tenaga dan uang kalau Mas Usamah tetap ngotot akan maju. Lagi pula, saudara harus tahu peta di PPP. Yang mendorong-dorong Mas Usamah maju itu bukan pemilik suara di PPP, tetapi lebih banyak orang yang tidak suka dengan Sumo, termasuk sebagian kecil pengurus. Jadi untuk apa Mas Usamah maju?” sambungnya.

“Apalagi, Mas Usamah itu dikenal sebagai salah satu tokoh penasehat 212, bahkan pernah bendahara Reuni Agung 212 dan Ketua Steering Committee Aksi 313. Mas Usamah dikenal cukup dekat dengan Habib Rizieq Syihab, itu masalahnya,” tandasnya.

Kepada senior PPP tersebut, Usamah menyarankan agar menasehati Sumo. Bahwa semakin banyak kader yang hendak berlaga maju sebagai Ketua Umum PPP, itu semakin baik. Pasalnya hal tersebut cerminan sikap para kader yang terobsesi untuk membangkitkan kembali ruh jihad fisabilillah, agar PPP terselamatkan dalam Pemilu 2024 dan bisa bangkit kembali sebagai tiga besar pemenang Pemilu.

“Mohon maaf Pak Kiai, pandangan saya, bila PPP sebagai Partai Islam selalu berada di bawah bayang-bayang Istana terus, tidak berani bersikap mandiri sebagai mitra yang kritis, insya Allah umat akan semakin meninggalkan PPP,” ujar Usamah.

Karena itu Usamah meminta, para senior PPP agar berpikir jernih dan membiarkan seluruh kader bangkit kembali untuk membesarkan PPP.

“Soal ketua umum terpilih, serahkan pada muktamirin. Saya yakin, akan ada intervensi dari Allah SWT siapa figur yang akan mendapat ridha untuk memimpin dan membesarkan kembali PPP sebagai Partai Islam,” tandas Usamah. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here