Kesejukan Kota Thaif dan Ziarah Rasulullah

6607

Betapa mulianya hati Rasulullah Saw, yang sudah disakiti namun masih saja berdoa untuk kebaikan mereka. Selain kisah penganiayaan yang dialami Rasulullah Saw pada masa awal dakwah Islam, di Thaif juga terjadi pertempuran dahsyat pasca perang Hunain.

Pertempuran Hunain adalah pertempuran antara pihak Rasulullah Saw dan para sahabatnya, dengan kaum badui dari suku Hawazin dan Tsaqif pada tahun 630 M atau 8 H. Dalam pertempuran itu, pasukan Muslimin berhasil meraih kemenangan telak.

Namun, sebagian orang-orang Tsaqif, kemudian memilih tidak menyerah, tapi melarikan diri ke Thaif. Di kota ini, mereka menutup pintu-pintu gerbang kota dan membuat sejumlah persiapan untuk perang. Setelah perang Hunain reda, Rasulullah Saw berangkat ke Thaif.

Untuk mencapai kota itu, Rasulullah Saw berjalan melewati Nakhlah Al-Yamaniyah, Qarn, Al-Mulaih, dan Bahrah Ar-Rugha’ dari Liyyah. Di sana, Rasulullah Saw membangun masjid dan mengerjakan shalat di dalamnya.

Setelah mendekati tembok benteng Kota Thaif, Rasulullah SAW memerintahkan pasukan kaum Muslimin untuk mendirikan markas. Namun di tempat ini, beberapa orang dari sahabat Rasulullah Saw terkena panah sehingga Rasulullah Saw memindahkan markasnya ke masjid agar jauh dari benteng Thaif. Baru setelah itu, pasukan muslimin mengepung benteng selama lebih dari 20 malam.

Akhirnya, pertempuran pun terjadi dengan sangat sengit. Kaum Tsaqif menggunakan berbagai cara untuk melakukan perlawanan. Meskipun akhirnya pasukan Muslimin berhasil menguasai kota Thaif, jumlah korban di pihak pasukan Muslimin pun cukup besar. Jumlah sahabat Rasulullah Saw yang gugur sebagai syuhada di perang Thaif ada 12 orang. Mereka terdiri atas tujuh orang dari kaum Muhajirin dan empat orang dari kaum Anshar. Seorang lagi berasal dari Bani Laits. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here