Kerja Keras Triyani Utaminingsih Wujudkan SDM Unggul

Masa pandemi ini juga digunakan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dengan banyak training online.

2133
Triyani Utaminingsih. (Foto: OMG)

Muslim Obsession – Perjalanan karier Triyani Utaminingsih di PT Rekayasa Industri (Rekind) terbilang cukup panjang dan seiring waktu semakin menanjak. Selepas lulus S1 Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1990, dia langsung bergabung di PT Rekayasa Industri (Rekind). Sempat pindah ke holding PT Pupuk Indonesia pada tahun 2016, Triyani kembali menangani direktorat SDM dan Pengembangan Usaha di Rekind.

Selama 26 tahun bekerja di sana, dia terjun langsung dalam berbagai project di banyak kota di Indonesia, seperti Palembang, Aceh, Bontang, hingga Cikampek, dan terakhir proyek Pertamina di Balongan sebelum ditugaskan di home office sebagai SVP Marketing.

Selama dua tahun di Pupuk Indonesia sebagai holding yang membawahi PT Rekayasa Industri, dia diamanati sebagai SVP Riset. Baru pada Agustus 2020, dia dipercaya menjadi Direktur Keuangan dan SDM. Mengemban amanah menjabat posisi tersebut, berbagai tantangan dilaluinya.

BACA JUGA: Eva Yuliana Ingin Berguna untuk Sesama

Menurutnya, tahun lalu cukup berat karena adanya pandemi Covid-19 yang berimbas pada segala bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Perusahaan Triyani pun salah satu yang terkena dampak. Apalagi core business Rekind adalah EPC (Engineering, Procurement, dan Construction) dengan SDM yang tersebar di seluruh Indonesia. Menghadapi hal ini, banyak penanganan dilakukan korporasi, antara lain membentuk Satgas di bawah pengawasan direktorat SDM.

“Kami membuat protokol penanganan proyek, yang mau tidak mau harus berjalan terus. Sedangkan di kantor, menerapkan Work from Home sesuai aturan pemerintah dan meningkatkan pengawasan, dengan menyesuaikan prosedur terhadap kondisi terkini. Kami juga mengembangkan sistem demi menjaga produktivitas SDM tetap bisa terukur,” jelas Triyani.

Dari segi keuangan, dia menuturkan pemanfaatan teknologi amat dirasakan membantu pekerjaan. Karena keterbatasan ke lapangan, perusahaannya menggunakan tanda tangan sistem monitor dan perbankan digital. Ternyata, kondisi ini mendorong Rekind melakukan perubahan yang amat terasa dalam setahun terakhir.

Inovasi itulah yang membawa Rekind dipercaya menerima penghargaan dengan kategori ‘Branding the Innovation’ dalam event BUMN Branding & Marketing Reward. Secara internal Rekind sebagai perusahaan jasa konstruksi yang bidang EPC memahami bahwa SDM merupakan salah satu brand perusahaaan, oleh karena itu berupaya terus mengembangkan kualitas SDM unggul.

BACA JUGA: Pengabdian Tulus Melani Leimena Suharli

Untuk tahun 2021, beberapa target pencapaian pun dijabarkan mengikuti pedoman perusahaan. Antara lain memenuhi kebutuhan SDM di semua proyek dengan menata sistemnya. Masa pandemi ini juga digunakan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dengan banyak training online.

Dari sisi keuangan, dibuat pula sistem, agar bisa memonitor lebih baik dan mengembangkan sistem perpajakan. Berbicara tentang peran perempuan dengan tanggung jawabnya, Triyani mengungkapkan pentingnya kemampuan mengatur waktu. Di luar kantor, tentu di rumah dia harus full time mengurus suami dan anak.

“Ketika saya memilih berkarier, maka komitmen harus dijalankan semaksimal mungkin. Alhamdulillah, ini dapat berjalan dengan baik. Kami juga memberikan pendidikan agama yang cukup, supaya saya bisa merasa aman bekerja di luar rumah, karena sudah membentengi mereka,” tuturnya.

Menurut ibu tiga anak ini, perempuan adalah guru pertama dari anak-anak. Kalau ingin bangsa ini maju kita harus siapkan manusia yang memiliki pendidikan baik. Dan agar anak-anak memiliki teladan yang baik, kita juga harus terus mengembangkan diri, mencari pengalaman, meningkatkan karier, dan lain sebagainya, supaya bisa dijadikan panutan.

“Sementara itu di kantor, karena saya sekarang direksi perempuan satu-satunya, selain jadi pemimpin saya juga berusaha menjadi ibu. Namun harus balance, tegas sekaligus mengayomi, sebab itulah sifat alami perempuan,” tutur pehobi lari dan bersepeda ini.

Triyani juga menyebutkan tiga hal yang ditanamkan oleh orang tuanya sebagai filosofi hidup, yakni jadikan sabar sebagai sahabat dan ikhlas sebagai penguat langkah. Kita juga harus berhati-hati dalam setiap pengambilan keputusan, karena terkadang keputusan terkecil bisa berpengaruh dalam kehidupan selanjutnya.

Dan perlu dicatat bahwa kita tidak dapat menghapus satu hal pun yang pernah kita lakukan, tetapi kita masih punya kesempatan dapat berbuat kebaikan saat ini yang akan membawa kita ke kehidupan yang jauh lebih baik dan bermanfaat di masa datang. Di akhir pertemuan, dia mengungkapkan harapannya.

“Semoga ke depan Rekind dapat terus berperan dalam pembangunan di negeri ini dan tidak kalah dengan EPC dar i luar yang terus berdatangan. Saya harap para engineer perempuan di Rekind juga menunjukkan peran bahwa kita mempunyai kualitas yang sama,” tutupnya seraya tersenyum. (Angie Diyya)

 


Tulisan ini juga dimuat dalam E-Magazine Women’s Obsession Edisi 074.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here