5. Marwa Balaha
Ahli kimia sekaligus apoteker Mesir Marwa Balaha bekerja di laboratorium kimia Italia untuk membuat sel-sel senyawa yang menghancurkan sel-sel karsinogenik dalam tubuh manusia.
Penelitiannya untuk menemukan obat kanker, terutama kanker paru-paru, memenangkan penghargaan bergengsi L’Oréal-UNESCO For Women in Science pada tahun 2018. Dia bahkan ditawari mengajar di Universitas Tanta dan Universitas Kafr El Sheikh.
6. Sultan Bin Bader
Ilmuwan pemula berusia 17 tahun ini menerima Penghargaan UEA Young Scientist di Festival Sains, Teknologi, dan Inovasi Nasional (NSTI) pada tahun 2018 atas ciptaan Robot Daruratnya.
Robot unik ini dapat membantu pemadaman kebakaran, keamanan, pembersihan tempat otomatis, kasus darurat ambulance, pengisian daya ponsel dan banyak lagi.
Robot yang dikendalikan sendiri ini memiliki kamera definisi tinggi yang diinstal dan juga membawa kit P3K.
Bin Bader, seorang siswa di Alrefah School, mengaku bahagia dengan pengakuan ini. Dia bercita-cita untuk menggunakan sains demi kemajuan orang-orang di seluruh dunia.
7. Amira El-Yazbi
Amira El-Yazbi adalah ilmuwan asal Mesir yang saat ini sedang meneliti bagaimana kerusakan DNA dapat menyebabkan gangguan yang mengancam jiwa seperti kanker.
Karyanya menemukan metode yang murah dan efektif untuk menyaring kerusakan DNA juga memenangkannya penghargaan L’Oréal-UNESCO untuk kategori Wanita dalam Sains pada tahun 2018. El-Yazbi berafiliasi dengan Fakultas Farmasi dan Departemen Kimia Universitas Alexandria. (Vina)