Keren! Ibu Rumah Tangga Asal Jatim Juara 1 MTQ Nasional Cabang Tafsir

1857
IRT Juara 1 Cabang Mufassir Bahasa Arab (Foto: Kemenag Sumut)

Medan, Muslim Obsession – Berstatus sebagai ibu rumah tangga (IRT) tak menyurutkan niat Robiatul Adawiyah dalam perlombaan bergengsi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXVII yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara.

Meski berstatus IRT, Rabiatul menjuarai MTQ Nasional Cabang Tafsir Bahasa Arab Putri dengan nilai 182,33 dari dewan hakim. Menyusul di bawahnya peserta asal DKI Jakarta Raihana Hilmy Kameela dengan nilai 178,33 dan peserta asal Sumatera Utara, Athiyah Sakinah dengan nilai 166,17.

Ibu dua orang anak kelahiran 13 September 1995 ini sangat senang mendengar nilainya mengungguli peserta final lainnya.

“Alhamdulillah soal yang diberikan dewan hakim terjawab. Mulai dari 4 soal hafalan 30 juz yang pertama soal bacaan Al-Quran surah Al-An’am sampai surah Al-Araf lalu Al-Hijr Ashura sampai surah Al-Qomar,” katanya, melalui siaran pers Kemenag Sumut, Jumat (12/10/2018).

Sementara mengenai tafsir bahasa Arab membahas tentang orang-orang yang sombong yang membangkang kepada perintah Allah Swt. dan tidak menjalankan perintah Allah.

“Alhamdulillah, bisa menjawabnya,” ujarnya yang menghafal Al-Quran 30 juz pada usia 16 tahun.

Sedangkan untuk pemahaman tafsirnya sekitar 7 bulan menjelang MTQ Nasional ia mempelajari tafsir Munir dan Shaffat dengan pembimbing. “Kalau menghafalnya tafsirnya sekitar 1 bulanan,” ujarnya.

Anak kedua dari sembilan bersaudara ini selain sebagai IRT, kesehariannya juga sebagai guru ngaji di rumahnya bersama dengan suaminya yang merupakan guru di Pondok Pesantren Madin Wa Tahsin Naba Zam-zam di Malang, Jawa Timur.

Menurutnya, untuk menghafal Al-Quran itu harus dari diri sendiri. Sebab, menghafal Al-Quran itu tidak bisa paksaan tapi harus dari hati, tenang dan menghafalnya juga cepat.

Untuk cara menghafal Al-Quran yang diterapkan Robiatul yakni biasanya dalam satu jam harus bisa menghafal ½ juz dan lalu selesai subuh disetorkan pada Kiai.

“Sedangkan pengulangannya setelah hafal 17 juz baru pengulangan sama pak Kiai,” ucapnya.

Saat ditanyakan apakah anak-anaknya juga ikut menghafal Al Quran seperti dirinya, Robiatul menjawab ia tidak memaksa anaknya seperti dirinya. Namun sejak dini ia mengikutsertakan anaknya mengaji.

“Alhamdulillah yang besar usia 3 tahun sudah bisa menghafal Surah An-Naba. Intinya saya tidak memaksa namun saya berusaha agar anak saya bisa menghafal seperti saya,” ucap anak dari Afiyah Ridwan dan  Ahmad Junaidi Fadil tersebut yang juga guru di pesantren. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here