Kemenag Gandeng OJK Sukseskan Program Satu Rekening Satu Pelajar

518
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani.

Jakarta, Muslim Obsession – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan kerja sama untuk menyukseskan Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar).

Program ini di-launching dalam kegiatan Puncak KREASI-Kejar Prestasi Anak Indonesia Wujudkan Impian Anak Indonesia, yang dilakukan secara virtual melalui Zoom Meeting dan Live YouTube Jasa Keuangan Chanel, Selasa (24/8/2021).

Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) dan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) yang siap menindaklanjuti kerjasama dengan OJK terkait program Kejar.

Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, dalam website resmi Kemenag menerangkan, OJK bersama Kementerian dan lembaga terkait serta industri perbankan telah menginisiasi dan meluncurkan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar).

BACA JUGA: Kemenag Kucurkan Rp.233 Miliar untuk Bantu Pesantren, LPQ, dan Madrasah Diniyah

Program ini juga merupakan salah satu bentuk aksi pelajar Indonesia menabung dalam rangka implementasi Keputusan Presiden nomor 26 tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.

Tujuannya adalah untuk mendorong setiap pelajar Indonesia memiliki rekening sehingga budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal dapat dilakukan sejak dini.

Dhani mengatakan, Program “Kejar” adalah salah satu ikhtiar untuk memperkokoh dan memperkuat literasi dan edukasi keuangan bagi pelajar, santri, mahasiswa dan mahasantri untuk meningkatkan pemahaman terhadap produk keuangan sejak dini.

BACA JUGA: Kemenag Buka Pendaftaran Imam Masjid di Uni Emirat Arab

“Kami sangat mendukung dan memberikan apresiasi serta penghargaan yang sangat tinggi kepada OJK atas inisiatif dan terobosannya dalam mewujudkan program Kejar untuk menopang prestasi anak Indonesia,” paparnya.

Program Kejar, kata Ramdhani, bertujuan untuk mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 114 tahun 2020 tentang strategi nasional keuangan inklusif.  Data rekap tahun 2020-2021, jumlah peserta didik mencapai 11.600.000 orang.

Jumlah yang cukup banyak dan tersebar luas ini merupakan tantangan bagi layanan akses keuangan pada pendidikan di Kemenag.

“Saya yakin berkat sinergi dengan OJK, insya Allah tantangan ini bisa kita lewati bersama,” katanya.

BACA JUGA: Kemenag Anggarkan 479 Miliar Bantuan Paket Data Internet untuk Siswa, Mahasiswa, dan Guru

Selain itu, Dhani mengatakan, Kemenag juga mendukung  implementasi program kejar dalam penyaluran berbagai program bantuan. Misalnya, penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP).

Dhani berharap, program ini tidak hanya memberikan kemudahan dalam penyaluran bantuan, tapi juga membiasaka  pelajar untuk berhemat dan menabung. Lebih dari itu, program ini menjadi sarana pelajar untuk mengenal lebih dini beragam jasa keuangan yang sarat dengan penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi.

Dikatakan Dhani, insan masa depan perlu dibekali kompetensi yang kuat dan ditopang pemahaman yang baik atas literasi baca, literasi numerik, literasi sains, literasi finansial, dan literasi agama.

“Setelah kolaborasi dengan OJK, kami harap akan lahir berbagai kemudahan bagi adik-adik pelajar dan mahasiswa,” pungkas Ramdhani. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here