Kemenag Diminta Buat Modul Panduan Berdakwah

1455
Ilustrasi-Mubaligh (Foto: Pontas.id)

Jakarta, Muslim Obsession – Forum Silaturahmi Takmir Masjid Jakarta (FSTM) meminta Kementerian Agama untuk membuat modul panduan berdakwah, hal itu dilakukan untuk menyelesaikan polemik daftar 200 mubalig yang telah dirilis Kemenag.

Wakil Koordinator FSTM Achmad Muslim mengatakan nantinya modul itu berisi hal yang boleh dan tidak boleh disampaikan mubalig dalam berdakwah. Misalnya, kata Muslim, dakwah disampaikan dalam koridor Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Tinggal nanti dasar [berdakwah] tetap kitab Salafus sholeh. Nanti modul Kemenag disinkronisasi dengan kitab-kitab yang mereka (mubalig) pelajari. Jadi tidak ada gap antara Pemerintah dan alim ulama,” kata Muslim kepada wartawan, di Masjid Al Fataa, Menteng, Jakarta, Selasa (29/5/2018).

Perumusan modul ini nantinya harus melibatkan masyarakat, ucap Muslim. Pasalnya, salah penyebab utama polemik daftar 200 mubalig rekomendasi Kemenag adalah kurangnya pelibatan masyarakat.

Muslim menyampaikan FSTM mengapresiasi langkah Kemenag mengeluarkan daftar tersebut. Hal ini menunjukkan kepedulian Pemerintah dalam memastikan masyarakat mendapat ajaran agama yang tidak mengandung unsur radikalisme dan intoleransi.

Namun Muslim menyebut pembuatan modul dakwah ini lebih netral. Tidak ada pengotak-kotakan alim ulama yang dapat memicu gesekam di akar rumput.

“Sebenarnya maksudnya baik menekan polarisasi gerakan radikal di negara kita. Namun isu agama ini sensitif, apalagi ada isu ulama a, b, c ada kategorisasi, tidak baik bagi umat,” tuturnya.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here