Kemenag dan Kominfo Sinergi Penguatan Kompetensi Digital Siswa, Santri, & Penyuluh Agama

411
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat mengikuti pembukaan Program Digital Talent Scholarship Tahun 2021 secara virtual, Jumat (3/9/2021). (Foto: kemenag)

Jakarta, Muslim Obsession – Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementerian Agama menggelar Program Digital Talent Scholarship Tahun 2021. Program stimulan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi talenta digital dalam mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia.

Program Digital Talent Scholarship Tahun 2021 mengusung tema Sinergisitas Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Penguatan Moderasi Beragama dan menyasar peserta yang berasal dari pengelola pesantren, madrasah, dan penyuluh agama.

Program ini berjalan sejak 2018 dan sudah ada 1.000 peserta yang mengikuti pelatihan ini. Tahun 2021, ada 100.000 peserta yang mendaftar untuk ikut pelatihan. Sebanyak 5.650 di antaranya, berasal dari pengelola pesantren, madrasah, dan penyuluh agama.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memiliki pengaruh signifikan terhadap budaya dan kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal kehidupan beragama.

“Tidak hanya mempengaruhi tata cara beragama, namun juga cara pemerolehan ilmu agama. Program Digital Talent Scholarship (DTA) yang diselenggarakan Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Kemenag ini adalah sebuah langkah strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi sebagai media dalam peningkatan kapasitas SDM masyarakat Indonesia,” kata Menag yang mengikuti pembukaan Program Digital Talent Scholarship Tahun 2021 secara virtual, Jumat (3/9/2021).

Hadir dalam pembukaan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G Plate, Kepala Badan Litbang Kementerian Komunikasi dan Informatika serta para Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Agama.

Menurut Menag, kebijakan-kebijakan yang mensupport literasi digital harus ditingkatkan secara simultan dan berkesinambungan. Sebab, hal itu dapat berpengaruh dalam membentuk pola pikir (mind set) masyarakat. Bahkan, tinggi rendahnya tingkat literasi digital ini memiliki pengaruh cukup signifikan dalam membentuk perilaku kehidupan keberagamaannya.

“Karena itu, Kementerian Agama mendorong kepada siapapun yang memiliki kompetensi keagamaan yang memadai agar mewarnai berbagai platform media digital, turut serta mendiseminasikan nilai-nilai agama yang rahmatan lil-alamin kepada masyarakat,” tegas Menag.

Di tengah maraknya pelbagai platform digital tentang keagamaan, masyarakat dikhawatirkan merujuk sumber informasi yang kurang kredibel. Lebih mengkhawatirkan lagi, jika hasil bacaan atas referensi yang tidak kredibel tersebut disampaikan kepada masyarakat lainnya.

“Inilah yang disebut sesat dan menyesatkan. Memperhatikan kondisi yang demikian itu, kita semua harus mendorong “orang yang baik-baik” untuk serius mengoptimalkan teknologi informasi dalam menyebarkan pemikiran dan ajaran agama yang benar. Beberapa platform sumber belajar digital harus dikembangkan semenarik mungkin, sehingga senantiasa akan menjadi rujukan,” tegas Menag.

Dalam dunia pendidikan, lanjutnya, sejumlah langkah optimalisasi pemanfaatan teknologi telah dilakukan. Dalam proses pembelajaran misalnya, guru didorong untuk mengintegrasikan penggunaan teknologi yang dikenal dengan peng-integrasian Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK).

Pola-pola pembelajaran harus mengikuti paradigma pembelajaran modern, yakni berpusat pada peserta didik (student centered) dan menggunakan teknologi modern yang adaptif terhadap revolusi industri 4.0.

“Tentu, program ini memiliki andil dalam peningkatan kompetensi profesional, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0 untuk melahirkan putra-putra bangsa yang semakin bijak dalam menggunakan teknologi,” harap Menag.

Ada 8 akademi pelatihan yang diberikan oleh Kominfo dalam Program Digital Talent Scholarship Tahun 2021, yaitu: Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Academy (VSGA), Professional Academy (PRO), Digital Entrepreneurship Academy (DEA). Ada juga Thematic Academy (TA), Government Transformation Academy (GTA), Talent Scouting Academy (TSA) dan Digital Leadership Academy (DLA).

 

Sumber: Kemenag

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here