Kemenag Canangkan Internasionalisasi PTKIN

967
Rapat Koordinasi Wakil Rektor/ Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia, di Senggigi, NTB (Photo: Kemenag)

Senggigi, Muslim Obsession – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam mencanangkan program internasionalisasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam  (PTKIN). Salah satunya melalui Student Mobility Program (SMP).

Direktur  Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam  Arskal Salim GP mengatakan, student mobility program merupakan ikhtiar Kementerian Agama memperkuat internasionalisasi PTKIN.  Melalui SMP, mahasiswa PTKIN akan didorong menjadi duta moderasi Islam dalam kancah internasional.

Menurutnya, munculnya gerakan transnasional dan meningkatnya radikalisme di berbagai negara menghendaki semua warga dunia untuk saling melakukan interaksi dan dialog, agar kehidupan menjadi damai. SMP akan meningkatkan pertukaran pengetahuan (knowledge) dan budaya damai dengan mahasiswa asing.

“SMP akan menambah pengetahuan, pengalaman dan kepercayaan diri mahasiswa PTKI, dalam berinteraksi dengan orang-orang asing,” harap Arskal pada Rapat Koordinasi Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia, di Senggigi, NTB.

Seperti dilansir laman Kemenag, Senin (19/2/2018), Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengaku, pihaknya telah mendapatkan banyak tawaran peningkatan kapasitas untuk mahasiswa. Kedutaan Australia misalnya, kata Arskal telah menawarkan program legal klinik untuk mahasiswa fakultas syariah dan hukum. Demikian juga Kedubes Amerika, mereka menawarkan program student leader, untuk memperkuat kemampuan kepemimpinan  mahasiswa PTKI.

Selain SMP, Diktis tahun ini juga akan menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara di Daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar).  Menurut Arskal, KKN ini didesain dalam kerangka  memperkuat moderasi agama di kawasan 3T tersebut.

“Mahasiswa PTKI akan disebar untuk melakukan KKN di daerah-daerah 3T termasuk dalam pembinaan keagamaan,” kata Arskal.

Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Syafriansyah memastikan pihaknya telah menyiapkan anggaran pelaksanaan SMP dan KKN Nusantara pada tahun 2018. Namun, anggaran itu baru dialokasikan untuk kegiatan di tingkat pusat.

Syafriansyah meminta para Wakil Rektor III juga ikut menyediakan anggaran di tingkat PTKIN sesuai desain program yang telah dirumuskan. Anggaran itu nantinya disesuaikan dengan negara sasaran, kepesertaan dan kegiatan lain yang akan dilakukannya.

Menurut Syafriansyah,  untuk tahun pertama, program akan diprioritaskan untuk memberangkatkan Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) PTKIN yang berprestasi dan mempunyai kapasitas intelektual serta bahasa asing cukup. Sebelum berangkat, mereka akan diberikan kegiatan pembekalan pre departure.

Sebelumnya, Ketua Forum WR/WK III se-Indonesia Syamsul Rijal melaporkan, Rakor mengagendakan pembahasan sejumlah agenda. Selain terkait program, rakor juga membahas regulasi organisasi kemahasiswaan (ORMAWA), persoalan Bidikmisi, Pelaksanaan Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) XIV tahun 2018 di UIN Sultan Syarif Kasim Riau, beasiswa mahasiswa asing kuliah pada PTKIN dan lainnya.

Wakil Rektor III UIN Ar-Raniri Aceh ini menambahkan, rakor juga bertujuan mensinkronkan program kemahasiswaan di Kementerian Agama Pusat dan PTKIN sekaligus menyusun rencana aksi pada tahun anggaran 2018.

Rakor berlangsung selama tiga hari, 16 – 18 Februari 2018. Rakor ini diikuti 56 Wakil Rektor/Wakil Ketua III se-Indonesia. Hadir dalam acara tersebut, Plt. Rektor UIN Mataram Masnun Tahir, Wakil Rektor II dan III UIN Mataram, Para Dekan, Kasi Kemahasiswaan Ruchman Basori dan sejumlah pejabat UIN Mataram lainnya. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here