Keislaman dalam Keindonesiaan, Gerakan Dakwah Ilallah Parmusi

855
Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam
Ketua Umum Parmusi H. Usamah Hisyam.

Jakarta, Muslim Obsession – Kepengurusan Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) periode 2020-2025 hasil Muktamar IV akhir September 2020 lalu mulai bergerak dengan mengukuhkan kepengurusan baru sekaligus menetapkan program aksi Gerakan Dakwah Ilallah Mewujudkan Keislaman dalam Keindonesiaan.

Pengukuhan Pengurus akan digelar secara virtual yang dipadu dengan off air berpusat di Hotel Holiday Inn Jakarta Pusat pada 29 November dilanjutkan dengan Musyawarah Kerja Nasional hingga 1 Desember 2020.

Ketua Organizing Committee Mukernas 1 Parmusi Hendradinatha mengungkapkan hal tersebut usai rapat bersama Steering Committee dan Pengurus Harian Pusat Parmusi yang dihadiri oleh Ketua Umum H. Usamah Hisyam, Sekjen Abdurrahman Syagaff dan Bendahara Umum Dewi Achyani, Rabu (18/11/2020) petang.

Ketua Steering Committee Syafrudin Anhar menambahkan, Mukernas kali ini fokus pada tema Gerakan Dakwah Ilallah untuk Mewujudkan Keislaman dalam Keindonesiaan.

Dalam lima tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Usamah Hisyam, Parmusi telah bertransformasi menjadi ormas Islam yang berorientasi pada gerakan Dakwah Ilallah. Dalam Muktamar IV September lalu, Usamah didaulat oleh muktamirin dari seluruh daerah untuk diamanatkan kembali menjadi ketua umum secara musyawarah dan mufakat.

“Dakwah yang akan dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai islam yang rahmatan lil ‘alamin,” tandas Anhar.

Sementara itu Usamah Hisyam menegaskan, Keislaman dalam Keindonesiaan harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam Indonesia.

Parmusi tidak menganut Keislaman dan Keindonesiaan, krn hal itu menempatkan derajat keislaman setara dengan keindonesiaan.

“Padahal, nilai-nilai Pancasila yang menjadi Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan ruh dari ajaran Islam itu sendiri. Karena itu, nilai-nilai keislaman yang harus diinternalisasi sebagai keimanan umat Islam Indonesia,” ujar Usamah yang menambahkan bahwa Keislaman dalam Keindonesiaan sudah menjadi tema pidatonya dalam Milad ke-18 Parmusi pada 2018 di Masjid At-Tin Jakarta.

“Dengan demikian, dalam berdakwah semua kader dan Dai Parmusi harus tetap memegang prinsip Gerakan Dakwah Keislaman dalam Keindonesiaan, bukan mengindonesiakan Islam,” tandasnya. (Mam)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here