Kasus Sukmawati, Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB: Usut Tuntas!

857
Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB

Mataram, Muslim Obsession – Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB merespon perkembangan terkini mengenai permintaan maaf Sukmawati Soekarnoputri terkait puisi berjudul Ibu Indonesia yang dibacakannya dalam ajang Indonesia Fashion Week 2018 di peragaan busana 29 Tahun Anne Avantie Berkarya, Rabu (28/3/2018) lalu.

Karenanya, Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB sebagai aliansi lintas organisasi muslimah NTB menyampaikan 8 poin pandangan.

“Pertama, Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB mendukung secara moril; organisasi masyarakat atau pun individu yang telah melaporkan kasus tersebut ke MABES POLRI dan mendesak pihak kepolisian agar bekerja secara profesional dan tuntas dalam menangani kasus tersebut,” katanya, sebagaimana rilis yang diterima Muslim Obsession, Kamis (5/4/2018).

Kedua, Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB mendesak Indonesian Fashion Week (IFW) sebagai pihak penyelenggara kegiatan agar melakukan Konferensi Pers dan menjelaskan kronologi puisi ‘Ibu Indonesia’ mendapat kesempatan bisa dibacakan di hadapan publik.

Lebih lanjut, pihaknya menuntut agar IFW mengevalusi kegiatan tersebut secara terbuka dan apabila terbukti ada unsur SARA dan politis, maka pihak IFW wajib bertanggung jawab dan meminta maaf kepada seluruh umat muslim Indonesia

“Aliansi Muslimah Peduli Syariat NTB menyeru untuk memboikot kegiatan Indonesia Fashion Week jika terbukti IFW bermuatan SARA dan politis. Juga mengimbau kepada umat muslim Indonesia agar tidak bersikap reaktif terhadap pemberitaan yang saat ini mengemuka,” lanjutnya.

Mereka juga mengajak seluruh umat muslim untuk tetap patuh dan taat dalam syariat Islam. Dengan tegas, pihaknya akan tetap bersikap adil kepada organisasi atau oknum yang melakukan aksi penistaan, pelecehan atau penghinaan secara nyata dan dipertontonkan di depan publik apapun latar belakang agama dan sukunya.

“Kami mengharapkan seluruh media baik cetak maupun elektronik untuk tetap memberikan berita obyektif, berimbang dan sesuai fakta di lapangan,” pungkasnya. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here