Oleh: Ustadz H. Abdul Ghoni Djumhari (Wakil Lembaga Dakwah Parmusi Pusat)
عن أنسٍ رضي الله عنه قَالَ: إِنَّكُمْ لَتعمَلُونَ أعْمَالًا هي أدَقُّ في أعيُنِكُمْ مِنَ الشَّعْرِ، كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم مِنَ المُوبِقاتِ. رواه البخاري. وَقالَ: ((المُوبقاتُ)): المُهلِكَاتُ.
“Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: ‘Sesungguhnya engkau semua pasti melakukan berbagai amalan – yang diremehkannya sebab dianggap dosa kecil-kecil saja, yang amalan-amalan itu adalah lebih halus – lebih kecil – menurut pandangan matamu daripada sehelai rambut. Tetapi kita semua di zaman Rasulullah ﷺ menganggapnya termasuk golongan dosa-dosa yang merusakkan – menyebabkan kecelakaan dan kesengsaraan,” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan ia mengatakan bahawa arti Almubiqat ialah apa-apa yang merusakkan).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1- Kesempurnaan para sahabat radhiyallahu ‘anhum dalam menjaga diri dan malunya kepada Allah SWT.
2- Hendaknya setiap orang selalu waspada akan dosa-dosa kecil, karena ia bisa menghancurkan baginya di dalam agamanya.
3- Gambaran dosa kecil seperti bisa/racun, yang dianggap kecil/remeh tapi bisa merusak seluruh badan.
4- Seorang mukmin melihat dosanya seperti batu besar khawatir kalau akan menjatuhinya, seorang munafik melihat dosanya seperti lalat yang lewat di depan hidungnya.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Ilmu yang bermanfaat yang menjadikan orang takut kepada Allah SWT.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS. Fatir: 28).
2- Ilmu Allah meliputi segala sesuatu.
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati,” (QS. Ghafir: 19).
Wallahu a’lam bish shawab.