Kapolri Siap Bekerja Sama dengan Seluruh Ormas Islam

1243
Kapolri Jenderal H. M. Tito Karnavian bersama para pemimpin ormas Islam setelah silaturahmi di Gedung Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII), Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018). (Foto: Humas DDII)

Jakarta, Muslim Obsession – Kapolri Jenderal H. Muhammad Tito Karnavian berkunjung ke Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Kunjungan tersebut terkait sikap yang ditunjukkan Dewan Da’wah melalui press release atas video pernyataan Tito yang dinilai menafikan peran ormas Islam dalam pembentukan bangsa dan andil dalam pembangunan NKRI.

Dalam video yang viral itu, terkesan Kapolri hanya mengakui peranan NU dan Muhammadiyah.

Lewat pernyataan pers dan surat yang dikirim ke Mabes Polri, Dewan Da’wah mengkritik pidato Kapolri di Serang, Banten, yang — entah kenapa — baru viral setahun kemudian. Pembantu Umum Dewan Da’wah, Lukman Hakiem, yang dikenal sebagai peminat sejarah juga turut mengoreksi pidato Kapolri.

Tulisan Lukman yang di-upload ke media sosial itu, juga memberi kontribusi atas munculnya inisiatif Kapolri untuk bersilaturahim ke Dewan Da’wah.

Kapolri pun mengklarifikasi disertai permohonan maaf kepada seluruh ormas Islam. Kesepakatan membangun kerja sama pun menjadi fokus pembicaraan dalam silaturrahim yang akrab itu.

 

Keluarga Besar Dewan Da’wah

Memakai baju koko putih, celana hitam dan berpeci, kedatangan Tito disambut langsung oleh Ketua Umum Dewan Da’wah, Drs. H. Mohammad Siddik, MA, Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri H. Abdul Wahid Alwi, MA, Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Organisasi Drs. H. Amlir Syaifa Yasin, MA, Sekretaris Umum Drs. Avid Solihin, MM, beserta pimpinan 13 organisasi Islam yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam (MOI). Pertemuan dimulai sejak pukul 17.00 WIB dan selesai sekitar pukul 21.00 WIB.

Dalam pertemuan awal, Kapolri Tito diterima di ruang Ketua Umum Dewan Da’wah. Pada kesempatan tersebut, Siddik menjelaskan latar belakang pembentukan, visi, misdi, dan hambatan yang dihadapi Dewan Da’wah.

Kapolri menyimak dengan saksama penjelasan Siddik, dan menyatakan siap bersinergi dengan Dewan Da’wah yang memiliki ribuan dai tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Anggota kami di seluruh desa, akan saya arahkan untuk bekerja sama dengan dai Dewan Da’wah,” ujar Kapolri seperti dikutip Muslim Obsession dari keterangan resmi Humas Dewan Dakwah, Kamis (8/2/2018).

Terhadap masalah yang dihadapi Dewan Da’wah di Ambon, Maluku, Jenderal Tito berjanji akan segera menyelesaikannya. Secara spontan, Kapolri memerintahkan Wakabaintelkam, Inspektur Jenderal (Pol) Luki Hermawan yang mendampinginya untuk segera menuntaskan masalah tersebut.

Kepada pimpinan Dewan Da’wah, Jenderal Tito bercerita, saat lulus Akademi Kepolisian dengan pangkat Letnan Dua, dia ditugaskan di Polres Jakarta Pusat. “Karena masih bujangan, maka saya tidur di Polres. Karena yang terdekat dengan Polres Jakarta Pusat adalah Masjid Al-Furqan, maka saya selalu shalat Jumat di sini. Pada bulan puasa, saya selalu shalat tarawih di Al-Furqan,” kata Tito sambil menambahkan bahwa itu terjadi pada 1987 sampai 1992.

Cerita Tito langsung disambar oleh Lukman Hakiem, “Kalau begitu, Pak Tito ini Keluarga Besar Dewan Da’wah.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here