Oleh: Ustadz Felix Siauw (Pengemban Dakwah)
Boleh-boleh saja berkampanye, tapi kata orang jawa, mbok ya o, mother yes please, jangan fitnah. Menyampaikan kelebihan pasangan yang anda dukung, dan membeberkan kelemahannya pasangan lain, itu boleh-boleh saja, wajar
Tapi itu beda lho dengan membohongi orang tentang kelebihannya yang anda dukung, padahal tidak ada. Beda lagi dengan memfitnah yang tidak mendukung. Ini kejahatan, black campaign, dilarang secara hukum, apalagi agama
Begitulah akhir-akhir ini beredar video viral, seorang penceramah, atau seorang juru kampanye, sebab menggunakan atribut salah satu pasangan calon, sedang memberikan provokasi dan fitnah
Kira-kira katanya begini, “Yang lebih ngeri, kita bukan melawan pasangan calon itu, tapi yang ada dibelakangnya adalah yang menamakan diri kelompok 212, disitu ada Islam radikal, tergabung HTI, Salafy Wahabi, Ikhwanul Muslimin dalam bentuk PKS”. Kira-kira begitu kata-katanya
Saya hanya ingin menyampaikan pada orang-orang model begini, karena sudah sangat banyak sekali penyesatan semisal ini. “Kalau bicara itu, mbok ya o, mother yes please, pakai data”. Jelas-jelas pernyataan itu sangat dangkal dan menunjukkan ketidakpahaman akan gerakan-gerakan dakwah
Orang-orang model ini, memfitnah untuk mencapai tujuan. Menciptakan dan menjual ketakutan agar pasangan yang didukungnya menang.
Padahal selama ini, kita tahu pasti dimana sarang berkumpul mereka pendukung penista agama, pendukung aktivitas kaum Nabi Luth, para pendebat syariat, kaum liberal dan sosialis, serta mereka yang kriminalisasi ulama
Saya sarankan, kita semua untuk membaca kisah Nabi Musa dan Fir’aun, maka ada 2 tahapan yang dilakukan Fir’aun untuk mematahkan Musa dan dakwahnya
1. Takut-takuti Musa, bila tidak mampu
2. Takut-takuti semua rakyat, bahwa Musa akan hancurkan negeri
Merasa ada yang mirip? Semoga Allah memberikan kita semua kebaikan, dan menjaga negeri kita dari perpecahan. Buat para tukang kampanye fitnah yang masih berbuat begitu, saya doakan semoga Allah beri cahaya dalam hatinya, hingga bisa terang melihat mana yang Allah ridhai