Julukan Cebong dan Kampret, Din Syamsuddin: Tidak Sesuai Dengan Akhlak Islam

993
Din Syamsuddin (Foto: Bal)

Jakarta, Muslim Obsession – Dinamika politik nasional di sekitar Pilkada Serentak dan jelang Pilpres 2019 banyak berisi komunikasi dialektik khususnya di media sosial dengan ujaran-ujaran kebencian, penghinaan terhadap sesama.

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP/DKAP), Din Syamsuddin merasa keberatan dengan banyaknya penggunaan nama hewan dalam dinamika politik saat ini seperti ‘cebong’ atau ‘kampret’.

“Manusia itu, siapa pun, adalah makhluk ciptaan Allah. Agama menyebutkan, walaqad karramna bani Adam, ‘Kami memuliakan bani Adam’. Bukan hanya muslim, bukan hanya mukmin,” ujarnya di kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC), Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Untuk itu, penggunaan nama-nama hewan atau julukan yang buruk menurut Din, sama saja tidak menghargai manusia yang telah diciptakan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk tidak lagi menggunakan istilah-istilah tersebut.

“Mohon maaf, itu tidak sesuai dengan akhlak Islam. Siapa pun, baik pihak ini ke sana, pihak ini ke situ, sama salahnya kalau memberi label (hewan) ke manusia,” ungkapnya.

Terkait dengan pemakaian identitas dalam berpolitik, Din tidak mempermasalahkan.

Terkait dengan pemakaian identitas dalam berpolitik, Din tidak mempermasalahkan. Namun, politik identitas ini tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan ujaran kebencian dan menyakini sesama manusia.

“Tapi jangan saling menyakiti, saling mengina satu dan yang lain. Kalau ujaran kebencian perlu dicegah dan tidak boleh berlanjut,” tutur Din. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here