JK Gelar Silaturahmi dengan Ulama dan Tokoh Ormas, Ini yang Dibahas

867
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang tokoh ulama dan Ormas Islam (Foto: Reza)

Jakarta, Muslim Obsession – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menggelar silaturahmi dengan ulama dan tokoh ormas Islam usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Silaturahmi ini berlangsung di Kediaman Dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019) malam.

Acara tersebut dihadiri para tokoh organisasi Islam di Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir.

Selain dihadiri dua pimpinan ormas Islam tersebut, silaturahim itu juga dihadiri Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia Hamdan Zoelva, Wakil Ketua Umum PP PERSIS Jeje Zainuddin, Ketua Umum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf, dan Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirullah.

Hadir pula pimpinan lembaga Islam seperti Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafrudin, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Mahfud MD.

Dalam kesempatan itu, JK beserta hadirin berharap calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto segera bertemu untuk rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.

JK menuturkan, dirinya beserta tokoh dan pimpinan ormas Islam membicarakan dua hal. Pertama, membincangkan tentang penyelesaian pemilu agar dilakukan dengan baik, jujur dan menempuh jalur hukum. Masyarakat juga diminta tenang supaya tercipta kedamaian.

“Semua masalah harus kembali ke hukum. Jadi apapun masalahnya tentu dapat diselesaikan oleh Bawaslu atau Mahkamah Konstitusi. Jangan ada yang berbuat sendiri-sendiri,” ujarnya.

Kedua, JK beserta tokoh dan pimpinan ormas Islam sepakat untuk menjaga Islam di Indonesia tetap moderat (wasathiyah). Sejalan dengan itu, masyarakat juga diminta tetap tertib dan bersabar hingga penetapan penghitungan hasil pemilu pada Mei mendatang. Jangan ada kekerasan ataupun perselisihan.

“Itu inti dari pada pembicaraan kita, semoga masyarakat tertib dan menunggu dengan sabar tanggal 22 (Mei) tanpa berbuat ada kekerasan ataupun perselisihan,” jelasnya.

“Dan juga tentu diharapkan tadi makin cepat makin baik apabila Pak Jokowi dapat bertemu dengan Pak Prabowo, tentu kita semua mendukung apabila ada rekonsiliasi seperti itu, sehingga rekonsiliasi di bawah (masyarakat) juga bisa cepat dicapai,” sambungnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here