Jika Tauhid Telah “Runtuh”

1876

Pembakaran bendera Tauhid

Dari kemarin media sosial sudah viral video beberapa orang anggota Banser dengan loreng yang mirip-mirip militer, berdurasi 2 menit, membakar bendera yang bertulisan kaligrafi Lâ Ilâha illalLâh Muhammad Rasûlullâh di Garut Jawa Barat, sambil menyanyikan mars NU hubbul wathon.

Kecaman di medsos oleh para netizen selasa kemarin bermunculan. Video yang memunculkan sikap protes dengan nada kecewa, marah, ancaman bahkan ada yang mengunuskan pedangnya dan mengatakan tidak takut mati demi tauhid La Illaha Illallah.

Tapi ada juga yang coba menenangkan dengan alasan itu adalah bendera HTI yang dibubarkan Pemerintah. Walaupun dibendera tersebut tidak ada tulisan HTI. Dan menegeaskan bendera tersebut murni kalimat Tauhid.

Yang perlu dipastikan, dan terlihat dalam video tersebut, bendera bertuliskan kalimat Tauhid, dan tidak ada embel-embel tulisan HTI. Fakta ini adalah suatu yang nyata. Tetapi coba dibantah oleh Yaqut :

“Itu bendera HTI,” kata Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, kepada berbagai media.

Namun pembakaran bendera yang disangkakan bendera HTI ini memicu banyak protes, karena GP Ansor dituduh membakar bendera ‘tauhid’. Dan memang nyatanya tulisannya hanya ada kalimat Tauhid. Yaitu bendera milik Umat Islam seluruh dunia.

“Saya Ketum GP Ansor, mewakili kader meminta maaf kepada seluruh masyarakat jika apa yang dilakukan kader ini memberi kegaduhan dan ketidaknyamanan. Kita minta maaf atas kegaduhan itu,” ujar Yaqut dalam jumpa pers di kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, hari ini Rabu (24/2018).

Hari ini juga sudah muncul di media-media cetak bahkan jadi headline. Berita ini akan bergulir terus. Jika pihak kepolisian tidak cepat mengambil langkah pengamanan dan penangkapan terhadap oknum Banser tersebut, bisa meluas ke daerah diluar Garut.

Aksi masa sudah turun ke jalan di tiga daerah kemarin yaitu Bogor, Garut dan Solo. Aksi speerti ini ibarat virus yang cepat menular ke daerah lain di Indonesia dan bisa jadi ummat Islam global. Kalimat Tauhid Lâ Ilâha illalLâh Muhammad Rasûlullâh adalah lintas bangsa dan negara, karena ditujukan kepada seluruh manusia yang ber-Iman.

Kapolri harus segera bertindak. Lakukan pemeriksaan secara adil, transparan, siapa tersangkanya, apakah perbuatan oknum atau ada kebijakan organisasi. Apakah hanya salah pengertian. Apa ada misleading antara Pimpinan Banser dengan jajaran “pasukan” dibawahnya dalam tataran implementasi.

Perlakukan yang transparan, non-diskrimantif, berpegang pada fakta, dan aturan-aturan pelanggaran yang dilakukan harus cepat diungkapkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here