Oleh: Satria Hadi Lubis
Jika engkau dipuji orang, maka waspadalah. Pujian yang diterima bisa membuat engkau hidup dalam topeng yang membuatmu terlena siapa dirimu sesungguhnya.
Jika engkau dikritik dan di-bully orang, maka bersyukurlah. Itu berarti engkau masih diperhatikan Allah lewat teguran-Nya melalui orang lain.
Jika engkau didekati orang karena membela duniamu, maka bersedihlah. Itu berarti engkau sedang didorong ke lorong kegelapan tanpa ujung.
Jika engkau dijauhi orang karena membela akhiratmu, maka berbahagialah. Sebab hanya bergantung kepada Allah engkau merasa cukup dan bahagia.
BACA JUGA: Ajal Begitu Dekat
Jika engkau sakit, maka bersabarlah. Itu karena Allah sedang menggugurkan dosa-dosamu dan membuatmu lebih tegar.
Jika engkau sehat, maka bergegaslah beramal shalih. Engkau tak tahu kapan sehatmu akan dicabut dan diganti dengan keringkihan tubuh yang membuat susahnya beramal dan beribadah.
Jika engkau kaya, maka bersedekahlah. Sebab orang kaya yang tak rajin bersedekah hartanya tak akan berkah. Juga akan mengeraskan hati.
Jika engkau berkekurangan harta, maka tetaplah bersedekah. Sebab sedekah adalah cara memancing rezeki dari arah tak disangka-sangka bagi orang yang meyakininya.
Jika engkau ingin kemewahan di surga, maka tinggalkan kemewahan dunia. Sebab mewah di dunia membuat berbagai penyakit hati.
BACA JUGA: Renungan Malam: Akhirnya, Semua Sama!
Jika engkau terlalu mencintai keluargamu, maka berhati-hatilah dengan kecemburuan Allah. Keluargamu akan menjadi cobaan, hingga engkau kembali berpaling mencintai-Nya.
Jika engkau menghabiskan waktumu bekerja untuk dunia, maka sadarlah akhirat akan meninggalkanmu. Engkau akan sendirian. Sebab yang lain hanya fana.
Jika engkau…..
Apa pun engkau saat ini, hadapkan jiwa ragamu kepada Allah dan fokuslah berbuat baik sesuai yang diperintahkan Allah kepadamu.
“Dan dimanapun engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya itu benar-benar ketentuan dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Baqarah: 149).
