Jenderal besar TNI Dr. AH Nasution “Sang Penyelamat NKRI”

1470

Dengan Agresi Militer Belanda ll , pasukan Belanda telah berhasil menawan Presiden, Wakil Presiden, KSAP Kolonel TB Simatupang, Perdana Menteri Sahrir, dan para Menteri RI. Jenderal Sudirman tak mau menyerah, memimpin rakyat untuk bergerilya mempertahankan wilayah RI. Dengan perintah siasat yang merupakan pokok pokok bergerilya yang disusun oleh pak Nas, para Komandan wilayah mempunyai pedoman dalam bertindak dalam keadaan darurat militer untuk memimpin pasukan sekaligus menjadi pemimpin pemerintahan militer wilayah, sehingga pemerintahan darurat RI bisa tetap berjalan sampai di desa.

Dengan taktik Wehrkreise dan Wingate, pasukan Siliwangi berhasil kembali ke Jawa Barat. Namun, pasukan Jawa Timur yang naik kereta mengalami kegagalan karena satu kereta dikunci oleh Belanda, sehingga satu gerbong pasukan meninggal karena kekurangan oksigen. Selaku Panglima Komando Djawa, Pak Nas memimpin pasukan dan pemerintahan militer di Pulau Djawa, beliau menjabarkan perintah gerilya dengan instruksi instruksi penjabaran dari taktik wehrkreise.

Dengan instruksi tersebut para komandan wilayah melakukan pertahanan dan sesekali penyerangan ke pasukan Belanda. Sub WK III Yogyakana yang dipimpin Letkol Suharto berhasil melakukan penyerangan kepada pasukan Belanda yang terkenal dengan Serangan Umum satu Maret 1949, yang berhasil menguasai Yogyakarta dalam waktu 6 jam, berita tersebut dikirim ke kantor PDRI di Sumatera Barat dan New Delhi serta kantor perwakilan RI di PBB New York, yang kemudian membuka mata dunia bahwa RI dan TNI masih ada membantah klaim Belanda bahwa RI dan TNI sudah tidak ada.

Dengan adanya tekanan dunia internasional, Belanda mau berunding dengan RI, melalui perundingan Rum Roijen dan Konferensi Meja Bundar, akhirnya Belanda mengakui kedaulatan RIS pada tanggal 27 Desember 1949.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here